visitaaponce.com

Trik Blazer Trendi dari Maestro Fesyen Susan Budihardjo

Trik Blazer Trendi dari Maestro Fesyen Susan Budihardjo
Desainer Susan Budihardjo (73) dalam peluncuran koleksi Sidik Jari, Sabtu (16/9) di Alam Sutera, Tangerang Selatan.(MI/ Bintang Krisanti)

DI balik nama besar Sebastian Gunawan, Didi Budiardjo, Adrian Gan, hingga Monica Ivena yang karyanya dikenakan Taylor Swift, ada satu persamaan dalam jejak karir mereka. Mereka semuanya pernah berguru kepada Susan Budihardjo.

 

Susan mendirikan sekolah modenya, Lembaga Pendidikan Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo pada 1980 dan kini telah memiliki cabang di Semarang, Surabaya, dan Bali. Di usia 73 tahun, perempuan yang menimba ilmu fesyen di Indonesia, Inggris, dan Jerman itu bukan hanya sibuk memimpin sekolahnya namun juga berkolaborasi dengan jenama muda.

 

Pada Sabtu (16/9), menggunakan jenama SB, Susan meluncurkan koleksi kolaborasi dengan Blzr.id. Label Brzr.id dimotori oleh kakak-beradik Dennice Aulia dan Florine Aulia, dan telah 10 tahun ini memfokuskan diri di blazer kekinian siap pakai.

 

Kolaborasi itu menghasilkan koleksi blazer dan jas yang simple khas Blzr.id namun dengan sentuhan edgy dan androgini sesuai karakter Susan. Maka koleksi tersebut sangat mudah dibayangkan, bukan saja cocok untuk acara formal namun juga trendi untuk acara hangout.

 

“Mereka (Blzr.id) kan agak konservatif blazernya, saya kasih sentuhan yang lebih trendi sedikit biar orang-orang kita kalau pake blazer, kesannya tuh ga cuma mau ke kantor mau meeting, tetapi bisa bergaya, fashionable. Dan mereka setuju, jadi ga identik dengan blazer basik,” kata Susan saat ditemui beberapa saat sebelum peragaan berlangsung, di Alam Sutera, Tangerang Selatan.

 

Susan pun tampil dengan trendi, yakni dengan atasan berupa kemeja crop yang dilapisi dengan blazer crop yang lebih pendek lagi. Siluet sedikit balon pada pundak blazernya serta material menerawang pada lengan memberi sedikit sentuhan feminin pada tampilannya.

 

Untuk bawahannya, Susan menggenakan celana palazzo super lebar, hingga mirip samurai pants, dan berpinggang tinggi. Palet monokrom menambah kesan maskulin pada tampilannya.

 

Desainer seangkatan desainer legendaris, Ramli, ini pun mengungkapkan soal blazer sebagai fashion statement. “Blazer itu bisa memperkuat karakter, bisa menutupi kekurangan, jadi saya rasa buat cewek dan cowok itu mestinya setiap orang punya,” katanya.

 

Ia mencontohkan, bagi pria yang memiliki postur kurang bagus maka akan dapat terlihat lebih fit dengan mengenakan blazer. Begitu pula saat hanya mengenakan kaus maka penampilan dapat menjadi lebih formal dengan penambahan blazer.

 

Susan pun memberikan kiat agar dapat tampil trendi dengan blazer. Menurutnya, kunci trik terletak pada styling atau penataan gaya/cara pakai busana. “Kiatnya cuma berani dimain-mainin aja, cara dia pakai, cara dia buka (kancing),” katanya.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, jumlah kancing blazer yang dibuka, sudah dapat menghasilkan kesan yang berbeda, baik lebih formal maupun lebih santai. Penampilan juga dapat dibuat menjadi berbagai kesan berbeda, lewat padanan atasan maupun bawahan. Penggunaan celana yang tidak biasa, seperti yang ia pakai, dapat memberi kesan funky.

 

Terakhir, ia juga menyarankan menggunakan dasi untuk memberi kesan lebih formal atau berwibawa. Namun, dasi juga dapat memberi kesan edgy dan tetap cocok untuk kebutuhan hangout, bergantung pada ukuran maupun cara pakainya. (M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat