visitaaponce.com

Jumeirah Hadirkan Menu Tradisional Masyarakat Bali, Megibung

Jumeirah Hadirkan Menu Tradisional Masyarakat Bali, Megibung
Set menu Megibung yang ditawarkan Jumeirah Bali.(MI/HO)

SEJALAN dengan peluncuran konsep farm-to-table, yang baru diadaptasi di Segaran Dining Terrace, Jumeirah Bali mengajak para tamu untuk mencoba pengalaman makan bersama yang merupakan salah satu tradisi masyarakat Bali dengan menawarkan menu Megibung. 

Berbentuk set menu untuk dua orang dengan harga Rp800,000++, Megibung tersedia dari pukul 18.00 sampai 23.00 WITA di Segaran Dining Terrace. 

Tamu dapat merasakan warisan leluhur yang masih dilestarikan di beberapa desa terpencil di Bali, sekaligus menjadi wujud dedikasi Jumeirah untuk melestarikan budaya tradisional Bali.

“Megibung adalah tradisi makan bersama masyarakat Bali yang menyatukan orang-orang untuk berbagi makanan dari satu piring besar atau yang lebih tradisional lagi, dari selembar daun pisang yang lebar. Kegiatan ini yang melambangkan komunitas dan solidaritas,” ujar Executive Chef Vincent Leroux. 

“Kata 'megibung' berasal dari bahasa Bali gibung, yang berarti 'saling berbagi', dan kami ingin merayakan semangat kebersamaan dengan menghadirkan set menu ini,” lanjutnya.

Menu Megibung yang ditawarkan oleh Segaran Dining Terrace akan membawa tamu untuk kembali ke masa lalu, masa di mana semua bahan pangan berasal dari kearifan lokal dan bumbu-bumbu segar diolah baru setiap harinya. 

Tamu dapat memilih dari beragam hidangan seperti boga bahari dan ikan, sambal buatan sendiri dengan cabai, daun jeruk purut dan pasta udang yang akan memperkaya rasa hidangan seperti Sate Languan, kebab ikan yang ditusuk dengan batang serai; Sop ikan dengan baso ikan yang terbuat dari ikan marlin lokal yang direbus dalam bumbu Bali dan santan; dan Tum Ikan – ikan karang yang telah dimarinasi dan dibungkus daun pisang lalu dikukus. 

Hasil pangan musiman di Bali yang sangat populer sebagai hidangan vegetarian seperti nasi kuning dan Nasi Sela – nasi Jatiluwih beraroma yang disajjkan dengan potongan ubi. 

Makanan penutup Sumping Wuluh, penganan manis yang terbuat dari labu kuning dan kelapa parut yang dibungkus daun pisang; Klepon penganan dari tepung beras dan daun pandan berisi gula dan ditabur kelapa parut; serta Laklak pancake dari tepung beras dengan kelapa parut dan ditabur gula aren. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat