Gerbang Gwanghwamun di Seoul Kembali Dibuka
![Gerbang Gwanghwamun di Seoul Kembali Dibuka](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/0a9b1ecc41fc423caa0fa33c65b96ce8.jpg)
LEMBAGA Administrasi Warisan Budaya (CHA) Korea Selatan telah selesai melakukan proyek pemugaran panggung upacara yang terletak di depan gerbang Gwanghwamun, Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan. Panggung upacara tersebut kembali dibuka untuk umum pada Minggu (15/10) waktu setempat.
Panggung upacara atau yang dikenal oleh warga setempat dengan sebutan ‘woldae’ merupakan panggung berbentuk persegi yang dibangun dari batu terletak di depan bangunan utama istana kuno. Panggung itu biasanya digunakan oleh raja-raja Dinasti Joseon untuk ritual dan upacara kerajaan.
“Gwanghwamun saat ini sangat berbeda dari apa yang kita lihat sebelumnya. Ini adalah penampilan lengkap dari Gwanghwamun,” kata Kepala CHA Choi Eung-Chon dalam sambutannya pada upacara pembukaan, dikutip dari Yonhap, Minggu (15/10).
“Kami berharap simbolisme dan makna restorasi Gwanghwamun serta upaya yang telah dilakukan selama ini dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” ujarnya.
Sebanyak 10.000 orang diperkirakan hadir dalam pembukaan kembali gerbang Gwanghwamun Istana Gyeongbok. Mereka terlihat asyik melakukan swafoto dengan latar belakang gerbang Gwanghwamun yang merupakan cagar budaya asal Korea Selatan. Menteri Kebudayaan Yoo In-chon dan Wali Kota Seoul Oh Se-hoon termasuk di antara pejabat yang hadir.
Baca juga: K-Pop Epic Promo, Coca-Cola Ajak Gen Z Indonesia Tur ke Seoul, Korsel
Berdasarkan catatan Yonhap, woldae didirikan pada tahun 1866 masa pemerintahan Raja Gojong. Menurut pejabat CHA, jarak dari utara ke selatan woldae yang asli adalah 48,7 meter dan lebar platform besar dari batu persegi panjang adalah 29,7 meter dari barat ke timur. Keterangan sejumlah Ahli, woldae dihancurkan oleh penjajah Jepang ketika membangun rel trem di depan Gwanghwamun pada tahun 1923. Korea adalah koloni Jepang dari tahun 1910 hingga 1945.
CHA menganggap restorasi woldae ini merupakan hal yang sangat penting. Pada upacara tersebut juga diresmikan papan nama baru gerbang tersebut, dengan huruf emas bertuliskan "Gwanghwamun" dalam huruf Cina dengan latar belakang hitam.
“Woldae dan Gwanghwamun adalah satu kesatuan yang lengkap,” kata kepala subkomite istana kerajaan dan makam di bawah Komite Warisan Budaya, Hong Seung-Jae.
“Melalui restorasi woldae, kita dapat menghubungkan Jalan Gwanghwamun dan Jalan Yukjo yang sudah lama terputus, serta memulihkan poros tengah Benteng Hanyang serta menghubungkan situs-situs bersejarah,” tuturnya.(M-4)
Terkini Lainnya
Gen Z dari Seluruh Dunia akan Hadir di Simulasi Sidang PBB di Bali
KBRI Seoul Upayakan Pengajuan Bebas Visa Kunjungan ke Korea Selatan bagi WN
Son Ye-jin, Hyun Bin, Gong Yoo, dan Lee Dong-wook Terlihat Nonton Laga MLB Seoul Series Bersama
Ryu Jun-yeol Tampil Perdana Disorot Publik Pasca Pengakuan Hubungan dengan Han So-hee
Kedekatan Lisa Blackpink dan Mingyu Seventeen dalam Acara Bvlgari Menyita Perhatian Dunia K-Pop
Suara PDIP dan Golkar Tertukar di PPLN Seoul
Istana Gyeongbok Kembali Dibuka untuk Tur Malam pada Bulan Depan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap