visitaaponce.com

Gerbang Gwanghwamun di Seoul Kembali Dibuka

Gerbang Gwanghwamun di Seoul Kembali Dibuka
Istana Gyeongbok(Dok: visitkorea.or.id)

LEMBAGA Administrasi Warisan Budaya (CHA) Korea Selatan telah selesai melakukan proyek pemugaran panggung upacara yang terletak di depan gerbang Gwanghwamun, Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan. Panggung upacara tersebut kembali dibuka untuk umum pada Minggu (15/10) waktu setempat.

Panggung upacara atau yang dikenal oleh warga setempat dengan sebutan ‘woldae’ merupakan panggung berbentuk persegi yang dibangun dari batu terletak di depan bangunan utama istana kuno. Panggung itu biasanya digunakan oleh raja-raja Dinasti Joseon untuk ritual dan upacara kerajaan. 

“Gwanghwamun saat ini sangat berbeda dari apa yang kita lihat sebelumnya. Ini adalah penampilan lengkap dari Gwanghwamun,” kata Kepala CHA Choi Eung-Chon dalam sambutannya pada upacara pembukaan, dikutip dari Yonhap, Minggu (15/10). 

“Kami berharap simbolisme dan makna restorasi Gwanghwamun serta upaya yang telah dilakukan selama ini dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” ujarnya. 

Sebanyak 10.000 orang diperkirakan hadir dalam pembukaan kembali gerbang Gwanghwamun Istana Gyeongbok. Mereka terlihat asyik melakukan swafoto dengan latar belakang gerbang Gwanghwamun yang merupakan cagar budaya asal Korea Selatan. Menteri Kebudayaan Yoo In-chon dan Wali Kota Seoul Oh Se-hoon termasuk di antara pejabat yang hadir. 

Baca juga: K-Pop Epic Promo, Coca-Cola Ajak Gen Z Indonesia Tur ke Seoul, Korsel

Berdasarkan catatan Yonhap, woldae didirikan pada tahun 1866 masa pemerintahan Raja Gojong. Menurut pejabat CHA, jarak dari utara ke selatan woldae yang asli adalah 48,7 meter dan lebar platform besar dari batu persegi panjang adalah 29,7 meter dari barat ke timur. Keterangan sejumlah Ahli, woldae dihancurkan oleh penjajah Jepang ketika membangun rel trem di depan Gwanghwamun pada tahun 1923. Korea adalah koloni Jepang dari tahun 1910 hingga 1945. 

CHA menganggap restorasi woldae ini merupakan hal yang sangat penting. Pada upacara tersebut juga diresmikan papan nama baru gerbang tersebut, dengan huruf emas bertuliskan "Gwanghwamun" dalam huruf Cina dengan latar belakang hitam.

“Woldae dan Gwanghwamun adalah satu kesatuan yang lengkap,” kata kepala subkomite istana kerajaan dan makam di bawah Komite Warisan Budaya, Hong Seung-Jae. 

“Melalui restorasi woldae, kita dapat menghubungkan Jalan Gwanghwamun dan Jalan Yukjo yang sudah lama terputus, serta memulihkan poros tengah Benteng Hanyang serta menghubungkan situs-situs bersejarah,” tuturnya.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat