visitaaponce.com

YouTube Batasi Rekomendasi Video Kebugaran dan Perkelahian

YouTube Batasi Rekomendasi Video Kebugaran dan Perkelahian
Youtube membuat pembaruan soal video kebugaran dan perkelahian.(Unsplash/ Alexander Shatov)

YOUTUBE meluncurkan beberapa pembaruan untuk melindungi pengguna remaja dari paparan berlebihan terhadap konten yang berpotensi berpengaruh buruk terhadap perkembangan mereka. YouTube juga mendorong anak muda untuk beristirahat dari aplikasi.

 

Dilansir dari Social Media Today, YouTube mengatakan pihaknya telah mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang jenis konten yang dapat berbahaya bagi remaja, berdasarkan paparan berulang. Hal itu mereka dapatkan melalui kerja sama bertahun-tahun dengan berbagai pakar perkembangan anak, yang mereka sebut sebagai Komite Penasehat.

 

"Remaja lebih cenderung membentuk keyakinan negatif tentang diri mereka sendiri ketika melihat pesan yang berulang-ulang tentang standar ideal dalam konten yang mereka konsumsi secara online," tulis pihak YouTube, dikutip Jumat (3/11).

 

Berdasarkan itu YouTube akan membatasi rekomendasi konten untuk remaja dalam kategori tertentu. Di antaranya ialah konten yang membandingkan fitur fisik dan mengidealkan fisik tertentu di atas yang lain. Lalu, konten yang mengidealkan tingkat kebugaran atau berat badan tertentu. Kemudian, konten yang menampilkan agresi sosial dalam bentuk perkelahian intimidasi.

 

YouTube mengatakan bahwa meskipun menonton satu klip video tentang topik-topik ini pada umumnya tidak bermasalah, pemaparan yang berulang-ulang dapat menimbulkan dampak negatif.

 

YouTube juga menambahkan lebih banyak pengingat "Istirahat" untuk pengguna remaja, yang sekarang juga akan lebih menonjol di aplikasi. YouTube juga memperluas panel sumber daya krisisnya yang akan membantu penonton berhenti sejenak dan menjelajahi topik bantuan saat mereka mencari di YouTube yang berkaitan dengan bunuh diri, melukai diri sendiri, dan gangguan makan"

 

Terakhir, YouTube juga memperluas kerja samanya dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Common Sense Networks, untuk mengembangkan lebih banyak sumber daya yang berkaitan dengan remaja dan kesejahteraan daring. Panduan baru ini akan mencakup kiat untuk mengembangkan kebiasaan daring yang aman dan membuat konten dengan empati serta kesadaran. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat