visitaaponce.com

QRIS Dorong Literasi Keuangan

QRIS Dorong Literasi Keuangan
Karyawan Bank Indonesia Cirebon menjelaskan kepada pelaku UMKM tentang aplikasi uang elektronik di Desa Kenanga, Indramayu, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

PENGGUNAAN quick response code Indonesia standard (QRIS) dalam suatu transaksi pembayaran dinilai amat mendorong digitalisasi dan literasi keuangan bagi kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terlebih dengan kondisi pandemi saat ini, penggunaan pembayaran cashless sangat direkomendasikan.

“Ada sejumlah keuntungan bagi UMKM seperti transaksi yang lebih mudah (tanpa uang kembalian) dan akan lebih efi sien bagi UMKM yang ujungnya meningkatkan penjualan mereka,” terang pengamat ekonomi Josua Pardede kepada Media Indonesia, kemarin.

Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkaan kebijakan untuk penyeragaman e-payment melalui QR code dalam satu platform bersama, yakni berupa QRIS per Januari 2020.

Keuntungan lainnya, lanjut Josua, para pedagang UMKM dapat lebih mudah memperoleh persetujuan kredit dari pihak perbankan untuk meningkatkan permodalan mereka. Dengan digitalisasi tersebut, bakal tercatat rekam penjualan dan transaksi yang memudahkan bagi pedagang.

Ia menilai kebijakan ini sangat baik untuk membangun UMKM karena saat ini mulai digunakan di pasar-pasar tradisional di Indonesia. “Manfaat efek bergandanya bakal sangat besar untuk mendorong gerakan nontunai dan ekonomi masyarakat,” terang Josua.

Principal Economist Payment System Policy Department BI Agung Purwoko menyatakan hingga Juli 2020, BI berhasil menjaring 4 juta UMKM untuk menggunakan QRIS. Mayoritas pengguna ialah dari kelompok pelaku usaha mikro, yakni sebanyak 2,7 juta pengguna.

Ke depannya, BI terus mendorong UMKM bertransaksi online menggunakan QRIS untuk memudahkan transaksi dengan konsumen. Salah satu inisiatif BI, yaitu dengan menggratiskan biaya transaksi pembayaran dan tidak ada entry barrier bagi UMKM. Sebelumnya, biaya transaksi menggunakan QRIS ditetapkan sebesar 0,75%.

BI juga bekerja sama dengan platform marketplace serta dompet digital atau e-wallet agar bisa membuka pendaftaran QRIS bagi merchant selama pandemi covid-19.

“Pemakaian QRIS juga lebih efi sien lantaran mengintegrasikan berbagai layanan pembayaran dari perusahaan fi ntech, seperti, Gopay, OVO, DANA, hingga Link Aja,” tutup Agung.


Galeri ponsel

Head of Public Relations OVO, Sinta Setyaningsih, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung kebijakan QRIS. Salah satu inovasi yang dilakukan dengan fitur Bayar QRIS dengan mengunggah dari Galeri Ponsel.

Fitur ini ialah penambahan kapabilitas sistem pembayaran QRIS merchant presented mode (MPM). Dalam hal ini pengguna cukup melakukan transaksi QRIS hanya dengan mengunggah melalui galeri ponsel pada fitur scan.

Dengan fitur Bayar QRIS yang diunggah dari Galeri Ponsel tersebut, OVO menjembatani merchant dan pengguna serta memungkinkan pelanggan mereka untuk berkomunikasi dengan merchant melalui aplikasi pesan singkat dan menyelesaikan transaksi pembayaran dari rumah.

Dok. Pribadi

Head of Public Relations OVO, Sinta Setyaningsih

 

“Melalui fitur ini, kami kembali menegaskan mendukung pemerintah serta ekosistemnya lewat beragam inisiatif, agar dapat tetap bertahan dalam menghadapi pandemi covid-19 yang kini masih kita alami,” ucapnya. (S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat