Ekosistem Digital Dongkrak Kualitas Layanan Pengoperasian Data Organisasi
![Ekosistem Digital Dongkrak Kualitas Layanan Pengoperasian Data Organisasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/5c9228e2a53d2324b1cecf0ab569807f.jpeg)
PERKEMBANGAN dunia digital memberikan banyak manfaat tidak terkecuali bagi pengelolaan data organisasi. Berkat bantuan teknologi, pengelolaan Keanggotaan organisasi kini menjadi lebih praktis karena mampu mengubah data konvensional ke digital.
Tersedia beraga aplikasi yang mampu mentransformasi database sebiah organisasi dari konvensional menjadi digital. Salah satunya ialah aplikasi yang dikembangkan oleh plaftorm digital SoFund yang menghadirkan solusi inovasi bagi organisasi guna memudahkan pendataan keanggotaan.
Chief Executive Officer SoFund Marcell Stephanus mengatakan, di tengah inovasi teknologi yang kian maju, tak sedikit organisasi di Tanah Air yang belum dapat memanfaatkan digitalisasi secara optimal.
Baca juga : Mengenal Sistem Teknologi GIS Solusi Perbankan hingga Keselamatan Kereta Api
"(Sebagai platform digital), SoFund hadir menawarkan solusi lewat fitur-fitur mumpuni yang dapat meningkatkan kualitas organisasi. Terutama, dalam pengelolaan keanggotaan," ujar Marcell dalam keterangannya, Selasa (18/6).
Dia menjelaskan, SoFund memberikan pelayanan kepada organisasi dalam mengatasi pemasalahan database digital keanggotaan. Hal itu diwujudkan lewat aplikasi digital bernama SoFund.
Dalam tahapan pengembangan, SoFund merancangs sejumlah fitur andal, mulai dari Kartuku, Iuran, News, hingga Advertising. Adapun fitur-fitur tersebut merupakan bagian dari tahapan pengembangan SoFund untuk stage 1 dan 2.
Baca juga : Polri Bentuk Tim Usut Bocornya 279 Juta Data Penduduk
Marcell pun memberikan contoh organisasi yang kini telah bermitra dengan SoFund, yakni organisasi ketenagakerjaan dari Kementerian Ketenagakerjaan. Selama ini, pengelolaan keanggotaan organisasi tersebut masih dilakukan secara konvensional.
Dengan menjadi mitra SoFund, organisiasi dapat dengan mudah mendigitalisasi database anggota. “Lewat fitur-fitur SoFund, organisasi diharapkan makin berkualitas dan berdaya di era digital dengan pengelolaan anggota secara digital yang lebih sistematis," terangnya.
Seperti halnya kegiatan organisasi secara luring, lewat SoFund, aktivitas iuran juga dapat dilakukan secara daring sehingga pencatatan keuangan lebih efisien. Dengan begitu, iuran bulanan yang biasa dilakukan secara konvensional dapat terdigitalisasi secara konkret by name by address oleh setiap anggota.
Baca juga : Demokrat: Pengesahan RUU PDP Mendesak, Bukan RUU HIP
"Setiap anggota punya kartu keanggotaan lewat fitur 'Kartuku'. Dengan demikian, data ganda anggota dapat diminimalisasi. Kinerja SoFund sendiri bukan dilakukan antara SoFund dengan anggota, melainkan dengan pihak organisasi," kata Marcell.
Chief Technology Officer (CTO) SoFund Frans Kristanto mengatakan, setiap pelayanan serta fitur yang tersedia pada SoFund bakal disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Hal itu bukan tanpa alasan.
Pasalnya, di Tanah Air terdapat beragam bidang organisasi, mulai dari komunitas hobi, olahraga, pemerintahan, kesehatan, hingga hiburan. Untuk itu, fitur serta layanan yang diberikan dapat dikustomisasi sesuai karakter organisasi itu sendiri.
Baca juga : Data Covid-19 Diretas, DPR Kebut UU Perlindungan Data Pribadi
"Jadi, setiap organisasi akan dibuatkan kamar-kamar khusus di mana mereka (pengurus organisasi) dapat berinteraksi dan melakukan kegiatan dengan anggota. Kalau dulu kegiatan dilakukan secara langsung, kini bisa dimigrasikan secara digital. Dengan begitu, bisa menjangkau anggota dari berbagai wilayah sekaligus," terang Frans.
Ke depan, SoFund bakal masuk ke tahap pengembangan stage 3 dan 4. Adapun tahapan tersebut merupakan kelanjutan pengembangan yang kini tengah berlangsung. Pada tahapan tersebut, SoFund bakal menghadirkan fitur yang dapat memberikan benefit bagi organisasi. Misalnya, advertising.
"SoFund menghadirkan benefit bagi organisasi lewat fitur-fitur yang ada, baik secara materil maupun imateril. Benefit materil misalnya advertising. Sementara, benefit imateril dapat berupa konsultasi serta upaya pemberdayaan kelembagaan sehingga dapat mandiri dan maju di era digital," tutupnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Jalin dan Bank UMKM Jatim Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Transformasi Digital Indonesia melalui Inovasi Startup
Penguasaan Media Digital Bantu Produk Lokal Berdaya Saing
Jalin Kerjasma Statisa, Populix Hasilkan Data Konektivitas Konsumen Indonesia
E-Commerce masih Kuasai Sektor Ekonomi Digital di Indonesia
Tingkatkan Pendapatan, Teknologi SCM Semakin Diminati Perusahaan
Zyrex Innovation Day 2024 Akhirnya Hadir di Kota Pahlawan
80 Juta Lapangan Kerja Diperkirakan akan Hilang, Efek Perkembangan Teknologi Digital
Pemuda Memiliki Peran Penting Kembangkan Ekonomi Digital yang Inklusif dan Berkelanjutan
Menyelaraskan Strategi dengan Keunggulan Platform Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap