visitaaponce.com

Farmasi dan Alat Kesehatan Masuk Industri 4.0

Farmasi dan Alat Kesehatan Masuk Industri 4.0
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ )

PEMANFAATAN teknologi kecerdasan buatan (artifi cial intelligence/AI) akan meningkatkan efi siensi proses manufaktur serta produktivitas industri. Itu sejalan dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 guna mendorong lahirnya ekonomi berbasis inovasi.

“Kalau kita lihat terminologi yang sederhana, AI mengganti fungsi manusia atau mesin dalam memproses informasi. Dengan menghasilkan machine language, semua data analitik
bisa diproses sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat dan mengantisipasi kebutuhan atau permintaan pasar,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier dikutip dari siaran persnya,kemarin.

Kemenperin mendorong sektor manufaktur untuk segera menggunakan teknologi industri 4.0 guna mendongkrak kualitas produk dan kapasitas produksinya. Bila semula hanya lima
sektor yang menjadi pionir dalam penerapan industri 4.0 di Tanah Air yaitu industri makanan dan minum an, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronik, kini ditambah dua
sektor industri baru.

“Kemenperin menambah dua sektor lagi sebagai pionir, yakni industri farmasi dan alat alat kesehatan. Langkah ini sebagai komitmen pemerintah untuk memperluas penerapan industri 4.0,” jelas Taufiek.

Alasan penambahan industri pionir itu lantaran kedua sektor tersebut sedang mengalami permintaan yang sangat tinggi. Sementara itu, lima sektor prioritas awal sudah mampu
memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional mencapai 60%.

Taufiek optimistis bila industri 4.0 terimplementasi dengan baik di sektor manufaktur, maka Indonesia akan menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di
dunia pada tahun 2030 sesuai aspirasi besar Making Indonesia 4.0.

“Tentunya percepatan sasaran itu perlu ditopang dengan kesiapan dari sektor industri dan dibutuhkan SDM yang kompeten,” tutup Taufi ek. (Mir/E-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat