visitaaponce.com

Maghfur Lasah Pangansari dengan Produk Unggulannya Siap Masuk Pasar Eropa

Maghfur Lasah: Pangansari dengan Produk Unggulannya Siap Masuk Pasar Eropa
Produk seperti sambal, bumbu masak siap saji, dan kopi menjadi andalan Pangansari Group untuk menerobos pasar Eropa.(DOK Pangansari Group.)

DIREKTUR Utama Pangansari Group Maghfur Lasah menyampaikan kesiapan perusahaan untuk bermain di pasar global, khususnya Eropa. Pihaknya sudah memiliki beberapa produk unggulan yang sudah siap untuk dipasarkan di luar negeri. 

"Produk seperti sambal, bumbu masak siap saji, dan kopi menjadi andalan Pangansari Group untuk menerobos pasar Eropa," ujar Maghfur Lasah saat pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, pada Senin (22/11), di KBRI Den Haag.

"Pasar di Belanda masih terbuka lebar untuk produk-produk Indonesia. Belanda juga merupakan pintu gerbang bagi produk Indonesia yang masuk ke pasar Eropa," ungkap Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas.

"Selain jumlah diaspora Indonesia di Belanda yang diperkirakan mencapai 1,7 juta jiwa, hubungan historis kedua negara juga menjadi faktor pendorong terbukanya pasar Belanda untuk produk Indonesia," sambung Dubes Mayerfas. Ia juga menjelaskan bahwa asimilasi budaya di masa lalu, khususnya kuliner menjadi bagian tidak terpisahkan dalam keseharian masyarakat Belanda. 

Hal senada disampaikan oleh Atase Perdagangan KBRI Den Haag, Sabbat Christian Jannes. "Di Belanda, kita dengan mudah dapat menemukan makanan Indonesia yang telah disesuaikan dengan selera Belanda. Contohnya gado-gado, sambal ulek, rendang, dan satai ayam telah diterima secara luas oleh konsumen Belanda." Ia menambahkan bahwa kebiasaan ini merupakan peluang yang dapat dijajaki, semisal mendatangkan bumbu jadi atau rempah-rempah Indonesia.

Selain Direktur Utama Pangansari Group Maghfur Lasah, turut hadir juga Direktur Marketing dan Pengembangan Bisnis Shanty Nurpatria, Direktur Pengadaan Syafriwal, dan Senior Manager Bimarendra. Jajaran direksi Pangansari Group juga menyampaikan kesiapan dan komitmennya untuk menjaga kualitas dan mutu dari semua produk yang diekspornya. 

Pangansari Group ialah bisnis yang membentuk ekosistem saling terintegrasi bergerak di bidang jasa (katering, security, house keeping, laundry, cleaning service), produksi pabrikasi pembuatan bumbu masak siap saji, sambal, makanan cepat saji (meal ready to eat, ready to eat), meat processing, kopi, bakery, pastry, consolidator logistik dan trading di bawah Media Group. 

Dubes Mayerfas melihat potensi Pangansari Group sebagai perusahaan besar serta memiliki kapasitas dan kemampuan untuk mengembangkan pasarnya ke Eropa. Caranya, Pangansari Group membangun dan memiliki pabrik serta memproduksi langsung produknya di Belanda dengan menggandeng perusahaan lokal pada awalnya. Ini, menurut Mayerfas, akan lebih memudahkan Pangansari Group untuk menembus pasar Eropa.

Setelah pertemuan dengan Duta Besar Mayerfas yang difasilitasi Atase Perdagangan KBRI Den Haag, Pangansari Group melakukan business matching dengan importir utama produk Indonesia di Belanda yaitu Nesia Food BV dan Amboina BV. Pada kesempatan tersebut didiskusikan berbagai peluang yang dapat dijajaki oleh Pangansari Group dalam mendapatkan akses ke pasar belanda. Pangansari Group juga menyampaikan beberapa paket sample produk makanan dan minuman untuk dilakukan market testing (uji pasar) kepada konsumen dan sektor Horeca di Belanda.

Baca juga: Moeldoko: Transisi Energi Lewat Kendaraan Listrik Tidak Bisa Ditunda Lagi

Sebagai catatan pada 2020, total perdagangan Indonesia dan Belanda mencapai USS4,4 miliar. Ekspor Indonesia ke Belanda tercatat US$3,6 miliar dan impor Indonesia dari Belanda sebesar US$810 juta. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan terhadap Belanda sebesar US$2,8 miliar. (RO/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat