visitaaponce.com

Nyamuk Harimau Invasi Eropa Bawa Wabah Demam Berdarah Dengue

Nyamuk Harimau Invasi Eropa Bawa Wabah Demam Berdarah Dengue
Ilustrasi(Dok MI)

SPESIES invasif nyamuk kini telah ditemukan di 13 negara Eropa, termasuk Prancis, Spanyol, dan Yunani dengan para ahli menyebut keberadaan nyamuk itu sebagai penyebab meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Eropa.

Perubahan iklim menciptakan kondisi yang disukai nyamuk harimau untuk berkembang biak. Hal itu dikatakan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).

Hingga wilayah utara Eropa, termasuk Paris, tempat Olimpiade Paris 2024 digelar, Juli mendatang, pihak berwenang menemukan dan berusaha mengendalikan penyebaran nyamuk tersebut.

Baca juga : Kasus DBD di Klaten Meningkat, 25 Orang Meninggal

ECDC memperingatkan perjalanan internasional akan meningkatkan peluang terjadinya wabah DBD di Eropa.

ECDC kemudian mengingatkan warga Eropa untuk menghilangkan genangan air di kebun dan balkon rumah mereka, tempat nyamuk bisa berkembang biak. Warga juga diminat menggunakan obat nyamuk serta kelambu di malam hari.

Nyamuk jadi ancaman

Nyamuk telah semakin menjadi ancaman di Eropa selama dua dekade trakhir.

Baca juga : Waspada, Jumlah Gigitan Nyamuk Naik 2,5 Kali Lipat Saat Cuaca Panas

Nyamuk harimau asal Asia, yang memiliki nama ilmiah Aedes albopictus, yang dianggap sebagai spesies nyamuk paling invasif di dunia, kini mulai menyebar ke seluruh Eropa, dari 'sarang' mereka di Eropa selatan.

Nyamuk itu kini bisa ditemukan di Austria, Bulgaria, Kroasia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Italia, Malta, Portugal, Rumania, Slovenia, dan Spanyol.

Spesies itu juga dilaporkan ditemukan di Belgia, Siprus, Rep Ceko, Belanda, dan Slovakia.

Baca juga : Warga Diingatkan Berantas Sarang Nyamuk Agar Kasus DBD tidak Naik pada April

Nyamuk harimau menyebarkan berbagai penyakit seperti DBD, chikungunya, dan visu Zika, yang umum ditemukan di Afrika, Asia, dan Amerika.

Spesies nyamuk lainnya, Aedes aegypti, yang menyebabkan demam kuning dan penyakit lainnya, termasuk DBD, juga telah ditemukan di Siprus.

DBD diawali dengan gejala layaknya influenza namun jika tidak ditangani bisa berakibat fatal. (bbc/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat