visitaaponce.com

Pertamina Dipastikan Tekor jika BBM Terus Disubsidi

Pertamina Dipastikan Tekor jika BBM Terus Disubsidi
Warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kampak, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (11/12/2021).(Antara)

KEPUTUSAN PT Pertamina (Persero) yang terus memberikan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) dianggap dapat menggerus pendapatan perusahaan pelat merah itu di tengah lonjakan harga minyak dunia.

Pengamat Energi Center For Energy Policy Kholid Syeirazi membandingkan, harga BBM Pertamax yang dijual Pertamina sebesar Rp9.000 per liter dengan harga BBM RON 92 yang dijual Shell dengan Rp12.990 per liter.

Baca juga: Pinhome Permudah Miliki Rumah Bagi Mereka Berpenghasilan Rendah

"Ada selisih Rp4.000 yang ditanggung Pertamina. Jadi yang boncos itu nanti Pertamina," ungkapnya dalam Forum Diskusi Denpasar 12 secara virtual, Rabu (16/3/2022).

Kholid kemudian bertanya-tanya sampai kapan kemampuan Pertamina untuk melakukan subsidi BBM di saat harga minyak meroket di atas US$100 per barel.

Menurutnya, dengan tidak menaikkan harga Pertalite misalnya, perusahaan negara itu akan merugi karena menanggung harga keekonomian BBM tersebut.

"Ini pasti menggerus laba Pertamina. Pada akhirnya kalau sudah tidak kuat atau lempar handuk akan menyerahkan ke pemerintah," ungkapnya.

Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) itu menyebut, jika pemerintah memutuskan BBM yang disubsidi dijual dengan harga pasar, maka bakal terjadi inflasi.

"Ini seperti maju kena, mundur kena. Jadi terserah pemerintah mengambil risiko apa, Pertamina yang rugi atau pemerintah yang mengambil alih ini," tegasnya.

Pertamina telah memutuskan tidak menyesuaikan harga Pertalite dengan mematok harga jual Rp7.650 per liter. Harga tersebut tidak berubah sejak tiga tahun terakhir.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, untuk mengurangi tekanan lonjakan harga minyak mentah dunia terhadap peningkatan biaya penyediaan BBM, Pertamina melakukan berbagai efisiensi di segala lini, termasuk menekan biaya produksi BBM dalam negeri.

Baca juga: Semen Baturaja Implementasikan Proses Industry 4.0 dengan Adopsi AI

Langkah lainnya ialah memaksimalkan penggunaan minyak mentah domestik dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk penghematan biaya energi.

“Pertamina sangat berhati-hati dalam menetapkan harga," sebutnya dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu. (Ins/A-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat