visitaaponce.com

Membangun Gedung yang Lestarikan Alam dan Hemat Ruang

Membangun Gedung yang Lestarikan Alam dan Hemat Ruang
Matahari terbit menyinari gedung-gedung perkantoran Jakarta.(MI/Ramdani.)

DI tengah lahan terbatas, berbagai kota di Asia secara pesat membangun gedung sangat padat penghuni demi memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah. Di Vietnam, salah satu perekonomian yang berkembang di Asia, Ho Chi Minh City akan membutuhkan hunian baru seluas 47 juta meter persegi pada 2030. Wilayah Da Nang mengalokasikan 32% lahannya untuk pembangunan perkotaan.

Gedung-gedung menghabiskan banyak listrik, bahkan menghasilkan emisi gas rumah kaca di Asia yang angkanya semakin meningkat. Karenanya, negara-negara seperti Vietnam, Indonesia, dan Singapura memberikan insentif bagi pengembang properti yang menjaga kelestarian alam lewat desain dan teknologi gedung hemat ruang. Sistem drainase efektif, seperti sistem Geberit SuperTube dan Pluvia, turut menghemat tempat serta mengurangi dampak negatif gedung terhadap alam.

Teknologi hemat ruang dari Geberit terintegrasi dalam beragam proyek di Asia. Salah satunya, Shilla Monogram Quangnam Danang di Vietnam. Dengan menggunakan Geberit SuperTube dan Pluvia di balik dinding gedung, serta concealed cistern Geberit dan Sigma20 Actuator Plates di kamar mandi, hotel ini mengoptimalkan kinerja, mengurangi kebutuhan pemeliharaan gedung, serta mengatasi keterbatasan ruang jika memakai sistem drainase biasa.

"Shilla Monogram Quangnam Danang menjadi contoh sukses dari kontribusi solusi jangka panjang Geberit terhadap konstruksi berkelanjutan dan pelestarian alam. Sistem SuperTube mengurangi jumlah material yang dibutuhkan (HDPE) serta secara drastis menekan angka emisi CO2. Berat dari pipa PE dan perlengkapan lain pada sistem Pluvia juga tercatat 73% lebih rendah. Bahkan, sistem ini mengurangi angka CO2 sebesar 74% dibandingkan sistem drainase biasa yang dipasang di atap," ujar Darren Ng, Head Sales Vietnam & Indonesia Geberit North & South East Asia.

Berbeda dari drainase konvensional, Geberit SuperTube tidak memerlukan gradien pada sistem pemipaan horizontal. Berkat desain satu rangkaian (single-stack) yang efisien ini, gedung menghemat tempat secara signifikan. Bahan baku yang dibutuhkan dalam pemipaan juga lebih sedikit jika dibandingkan sistem tiga rangkaian biasa yang lazim dipakai di Vietnam. Serupa dengan hal ini, Geberit Pluvia memiliki pemipaan horizontal yang meningkatkan fleksibilitas dalam desain tata letak pipa serta menghemat jumlah lubang aliran keluar di atap (roof outlet) karena memiliki alur pembuangan yang lebih besar.

Saat dipakai dengan concealed cistern Geberit yang hemat air, gedung pun semakin melestarikan sumber daya air serta menghemat ruang di kamar mandi. Pada 2021, sebanyak 3.590 juta m3 air berhasil dihemat berkat sistem flushing Geberit yang hemat air.

Baca juga: American Airlines Incar Untung Kuartal II setelah Rugi Panjang

Seluruh produk Geberit diproduksi berdasarkan prinsip ramah lingkungan. Prinsip ini bahkan dipakai pada lebih dari 170 pengembangan produk. Komitmen berkelanjutan ini mendukung Geberit mengurangi emisi CO2 sebesar 240.000 ton sejak 2015 serta memenangkan gelar Platinum dari EcoVadis pada 2022.

Ketika berbagai kota harus menyeimbangkan aspek keberlanjutan dan urbanisasi, teknologi Geberit yang hemat ruang menjadi terobosan dalam lingkungan binaan. Solusi lengkap Geberit membantu kota-kota memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah, yakni melalui tempat tinggal yang lebih layak huni. Di saat bersamaan, solusi Geberit mengurangi dampak negatif dari gedung padat penghuni terhadap alam. (RO/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat