Kapasitas PLTU Global Turun 13, Namun RI Malah Naik
![Kapasitas PLTU Global Turun 13%, Namun RI Malah Naik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/04/c99e4061f8a2d270b67aa8f2b21baf24.jpg)
LAPORAN tahunan Boom and Bust kedelapan yang dikeluarkan oleh Global Energy Monitor, menyatakan adanya penurunan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara secara global.
Data terakhir pada 2021, menyebutkan bahwa kapasitas PLTU batu bara terus menyusut dari 535 gigawatt (GW) menjadi 457 GW atau sebesar 13%. Lalu bagaimana di Indonesia? Laporan tersebut justru mengungkapkan Indonesia menjadi salah satu negara yang dianggap melawan tren global.
Kapasitas PLTU batu bara di Indonesia malah meningkat 9%, dengan 15,4 GW masih dalan tahap konstruksi. Pada Januari 2021, sekitar 41 negara tercatat memiliki rencana untuk membangun PLTU batu bara baru.
Baca juga: PLTU Batu Bara Berhenti Total di 2056
Namun, angka tersebut saat ini menurun menjadi 34 negara. Tiongkok, Korea Selatan dan Jepang telah berjanji untuk menghentikan pembiayaan PLTU baru di luar negeri.
Tahun lalu, PLTU batu bara yang beroperasi meningkat menjadi 18,2 GW, karena tren pemensiunan PLTU batu bara melambat. Kapasitas PLTU batu bara dalam fase pra-konstruksi tetap berada di angka 280 GW secara global.
Adapn laporan ini juga menunjukkan kapasitas batu bara Indonesia pada 2021 meningkat 9%. Dari 36,6 GW kemudian menjadi 40,1 GW. Lalu, meningkat 54% dari 26,1 GW pada 2015.
Berdasarkan data Global Energy Monitor, beberapa unit baru PLTU di Indonesia mulai beroperasi. Termasuk, pembangkit listrik besar yang khusus menyediakan listrik untuk Kawasan Industri Weda Bay, Kawasan Industri Konawe (Delong Nickel Tahap II), lokasi Delong Nickel Tahap III dan Kawasan Industri Nanshan.
Baca juga: Realisasi Investasi Kuartal I 2022 Capai Rp282,4 Triliun
Saat ini, Indonesia memiliki 15,4 GW kapasitas PLTU batu bara dalam tahap konstruksi. Jumlah tersebut melampaui kapasitas banyak negara, kecuali Tiongkok dan India. Indonesia jugas memiliki 10,8 GW PLTU batu bara dalam tahap pra-konstruksi dan 11,2 GW rencana yang sudah ditangguhkan.
Lead Analyst dari Centre for Research on Energy and Clean Air Lauri Myllyvirta menilai banyak negara berkembang yang sudah memangkas rencana pembangunan PLTU batu bara. Penurunan terbesar terjadi di India, Vietnam, Bangladesh dan Mesir.
"Negara maju telah mengumumkan rencana untuk penghentian batu bara dan pemensiunan PLTU. Sekarang, negara dengan target nol emisi yang belum memiliki target penghentian batu bara harus lebih serius," tegas Lauri.(OL-11)
Terkini Lainnya
Pemerintah Melaka Lakukan Kajian Penguatan Hubungan Malaysia-Indonesia
Kerja Sama Ketenagakerjaan antara Indonesia dan Albania Dimulai
28.593 Jemaah Haji Telah Pulang ke Tanah Air
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
39 Rekomendasi Film Indonesia yang Dibintangi Rio Dewanto
BMKG: Sejumlah Wilayah di Indonesia Masih Berpotensi Diguyur Hujan
Pasokan Biomassa ke PLTU Paiton Selama Lebaran Dijamin Aman
Data S&P Global Buktikan Daya Saing Industri Tak Terkait Gas Bumi
PLN EPI Pastikan Keandalan Listrik Selama Ramadan
PLN Indonesia Power UBP Priok Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama Ramadan
PLN EPI Perkuat Rantai Pasok Pembangkit
Pertamina Patra Niaga Aktifkan Satgas, Jamin Kelancaran Distribusi Energi Selama Nataru
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap