visitaaponce.com

Menteri ESDM Gas Jadi Komoditas Penting untuk Transisi Energi

Menteri ESDM : Gas Jadi Komoditas Penting untuk Transisi Energi
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga gas dan Uap(Antara/Ahmad Subaidi)

MENTERI Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan, Indonesia masih memiliki potensi cadangan gas besar yang perlu diupayakan pemanfaatannya dalam transisi energi dari fosil ke energi terbarukan. 

Hal ini disampaikan usai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau berkapasitas 275 megawatt (MW) di Kawasan Industri Tenayan, Pekanbaru, Riau, Kamis (12/5).

"Gas ini komoditas yang penting terutama untuk mendukung proses transisi energi, dari energi fosil berat ke menuju medium kemudian ke zero (fosil)," ungkap Arifin dalam siaran pers, Jumat (13/5).

Ia menegaskan untuk meningkatkan kapasitas listrik nasional dapat diisi dengan pembangkit listrik berbasis gas yang lebih ramah lingkungan sebelum pembangkit listrik energi terbarukan masuk dalam sistem kelistrikan nasional.

"Kita harapkan dalam masa transisi ini, atau sebelum pembangkit energi bersih terbarukan masuk, bisa diisi dulu dengan memanfaatkan gas. Emisi yang dikeluarkan dari PLTGU ini lebih rendah jika dibandingkan dengan yang memakai batu bara," ucapnya. 

Indonesia, lanjutnya, akan berupaya mencapai target net zero emission atau karbon netral di 2060 atau lebih cepat. Menurut Arifin, akan ada 1,5 giga ton CO2 yang harus dlenyapkan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan pemanfaatan energi baru terbarukan yang kita ketahui semua. 

"Kita memiliki sumber energi baru terbarukan yang bersih cukup besar dengan potensi yang mencapai ribuan gigawatt dan kita baru memanfaatkannya sedikit saat ini," jelas Arifin.

Baca juga : UU Cipta Kerja Diapresiasi Pengusaha AS

Ia kemudian berujar, saat ini yang menjadi tantangan adalah bagaimana menghasilkan energi murah. Selain terjangkau oleh masyarakat, juga dapat menggaet investor karena ada persaingan harga energi di Tanah Air. 

"Yang sangat penting lagi saat ini, kita harus bisa mengupayakan bagaimana energi ini bisa murah. Dengan competitiveness-nya harga energi ini akan memberikan dorongan investasi untuk bisa masuk kedalam negeri," sebutnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo membeberkan, dengan pembangunan pembangkit yang lebih ramah lingkungan, PLN akan melaksanakan pembangunan pembangkit sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)yang ada, yakni meningkatkan komposisi pembangkit EBT 51,6%.

"Ini dengan mengurangi porsi pembangkit batu bara yang mengeluarkan emisi besar," terangnya. 

Selanjutnya Darmawan menegaskan, untuk meningkatkan kapasitas listrik nasional diperlukan investasi dan teknologi. Seperti PLTGU Riau, merupakan kolaborasi dengan produsen listrik Independent Power Producer/IPP.

"Pengoperasian PLTGU Riau 275 MW yang masuk dalam proyek 35 ribu MW ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi strategis antara PLN dengan produsen listrik swasta dalam penyediaan listrik nasional," tutupnya. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat