visitaaponce.com

KKP Program Penangkapan Ikan Terukur Diminati Investor

KKP : Program Penangkapan Ikan Terukur Diminati Investor
Nelayan membongkar muatan tangkapan ikan di pelabuhan wilayah Sorong, Papua.(Antara )

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengaku program penangkapan ikan terukur berbasis kuota menarik perhatian para investor peserta konferensi internasional United Nation Oceans Conference (UNOC) 2022 di Lisbon, Portugal.

Dalam kegiatan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono dan jajaran gencar mempromosikan program berbasis ekonomi biru itu.

"Investor banyak yang menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di bidang perikanan tangkap di Indonesia. Ini tentu kesempatan baik," klaim Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini Hanafi dalam keterangan resminya, Jumat (1/7).

KKP menyebut sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan mencapai 5,6 juta ton di empat zona penangkapan ikan terukur untuk industri. Nilai produksinya ditaksir mencapai Rp180 triliun.

Sementara, nilai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam subsektor perikanan tangkap mencapai 18 triliun rupiah. Para Investor nantinya akan memanfaatkan kuota penangkapan ikan di empat zona penangkapan ikan untuk industri.

"Titik lokasinya di Laut Natuna Utara pada zona 2, Laut Aru, Arafura dan Laut Timor pada zona 3, serta Samudera Hindia pada zona 5," urai Zaini.

Penangkapan ikan terukur diyakini akan memberikan multiplier effect atau efek ganda yang positif. Mulai dari tumbuhnya beragam usaha baru yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja, hingga meratanya pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut, Zaini menerangkan para investor di subsektor perikanan tangkap diharuskan mempekerjakan nelayan lokal atau memanfaatkan sumber daya manusia dari dalam negeri. Para nelayan diharapkan mendapatkan ilmu baru dengan menjadi awak kapal perikanan di sektor industri.

Penangkapan ikan terukur akan menggantikan sistem perikanan yang sudah lama diterapkan, dari yang semula input control menjadi output control. Kebijakan tersebut menjadi solusi agar penangkapan ikan di lautan tetap terkendali dan ekosistem terjaga.

“KKP telah menyampaikan komitmen Indonesia dalam konferensi UNOC 2022 untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut melalui penangkapan ikan terukur berbasis kuota," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam gelaran UNOC 2022 menyampaikan capaian komitmen Indonesia terkait kawasan konservasi perairan, dan penangkapan ikan terukur sebagai sebagai upaya mendukung kesehatan laut. (OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat