visitaaponce.com

Pertemuan Ke Empat EWG Sepakati Draf Deklarasi Menaker G20

Pertemuan Ke Empat EWG Sepakati Draf Deklarasi Menaker G20
Penutupan Pertemuan Ke Empat Pokja Ketenagakerjaan G20(Dok.Kemnaker)

Penyelenggaraan Forum G20 Keempat Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (4th Employment Working Group), telah ditutup secara virtual di Jakarta, pada Jumat (22/7) malam. 

Peserta forum G20 telah mencapai kesepakatan dalam penyusunan draf deklarasi. Draf deklarasi tersebut nantinya akan disampaikan kepada seluruh peserta setelah dibacakan Menaker pada Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan Anggota G20 di Bali, pada September 2022 mendatang. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi mengatakan di hari ketiga penyusunan draf para Menteri Ketenagakerjaan, peserta forum telah menyelesaikan pembahasan dua Annex. Annex I yaitu dokumen tambahan tentang output yang konkrit terkait isu pasar kerja inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas. 

Sedangkan Annex II, dokumen tambahan tentang pengembangan SDM yang terampil. Yakni penciptaan lapangan kerja berkelanjutan melalui penguatan peran BLK Komunitas (community based vocational training

"Ini luar biasa, dua dokumen Annex tadi bisa diselesaikan sesuai target yang sudah direncanakan. Pertemuan selama tiga hari menghasilkan draf deklarasi Menteri Ketenagakerjaan dan dokumen-dokumen tambahan. Alhamdulillah bisa kita selesaikan malam ini," ujar Anwar Sanusi. 

Selama pembahasan draf deklarasi, Anwar Sanusi mengatakan banyak hal yang didiskusikan, misalnya isu yang ingin ditambahkan indikator-indikator terkait self assesment. Yakni pengukuran secara mandiri bagaimana policy inisiatif negara G20, untuk memberikan kesempatan yang sama atau terbuka kepada para penyandang disabilitas. 

"Indikator yang tadi dibahas akan menjadi referensi dari setiap negara G20 untuk melakukan assesment. Ini masih ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki dan mudah-mudahan hingga pertemuan akhir Menteri Ketenagakerjaan, akan menjadi dokumen yang sudah selesai," ujar Anwar Sanusi. 

Sebagai gambaran, pandemi membuat para pekerja disabilitas di seluruh dunia mengalami tekanan. Keterbatasan yang dimiliki membuat akses mereka makin terbatas. Untuk itu upaya menciptakan pasar tenaga kerja yang inklusif dan ramah  untuk kelompok disabilitas menjadi kunci bagi mereka berkontribusi dalam proses pemulihan dunia saat ini. 

Dalam pelaksanaan Forum G20 di masa Indonesia Presidensi 2022, Indonesia membawa tema utama "Meningkatkan Kondisi Kerja untuk Pulih Bersama. Deklarasi yang akan diusung dalam pertemuan para menteri ketenagakerjaan/perburuhan negara-negara G20 menjadi angin segar bagi terciptnya kesempatan kerja yang inklusif bagi para kelompok disabilitas.  (*)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat