Erick Thohir Ungkap Tujuan Rights Issue Lima BUMN
![Erick Thohir Ungkap Tujuan Rights Issue Lima BUMN](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/111a25505066e33a8455378615011dc6.jpg)
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan penjelasan gamblang mengenai rencana penambahan modal sejumlah BUMN seperti PT Bank Tabungan Negara (BBTN), PT Krakatau Steel (KRAS), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Garuda Indonesia (GIAA), PT Krakatau Steel (KRAS), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI), melalui mekanisme rights issue. Erick menyebut aksi korporasi kelima BUMN tersebut bertujuan untuk menjaga permodalan.
"Jangan dibilang utang lagi, yang namanya aksi korporasi kan macam-macam, apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujar Erick dalam keterangan kepada media di Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Erick mengaku tak sembarang memberikan lampu hijau bagi BUMN melakukan rights issue. Erick mengatakan penambahan modal ditujukan bagi BUMN dengan industri yang memiliki prospek dan potensi baik ke depan.
Contohnya, BTN yang fokus menyedihkan hunian bagi masyarakat, termasuk generasi muda yang kini menjadi mayoritas penduduk Indonesia. BUMN, ucap Erick, harus memberikan jalan keluar atas kesulitan generasi muda dalam mendapatkan hunian
"Mesti ada solusi dong, masa yang kaya-kaya aja dapet rumah, generasi baru kita tidak bisa beli rumah. Makanya kita punya program yang namanya Rumah Milenial di mana kerja sama BTN dan KAI," lanjutnya.
Erick menyampaikan rumah milenial yang berlokasi di sebelah stasiun kereta api menerapkan sistem subsidi silang dengan perbedaan terletak pada kualitas interior seperti jenis dan model toilet hingga plafon.
"Kita sudah lakukan empat proyek yang jadi, kita ingin harus lebih dorong lebih banyak lagi karena kebutuhan rumah hampir satu juta lebih kalau tidak salah. Berarti permodalan harus kuat, tapi bisnis dan masa depan harus bagus. Jangan hanya tambah-tambah modal, tapi sunset industri," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Erick menyampaikan penambahan modal pun diperlukan Krakatau Steel dalam memperkuat ekosistem industri baja nasional. Erick menyampaikan sektor baja dalam negeri juga mengalami tantangan akibat adanya impor baja ilegal.
"Artinya, ini baja impor ada yang resmi dan ada yang selundupan, ini kan akhirnya enggak bagus buat membangun industri kita, itu kenapa kita di Krakatau Steel kita restrukturisasi, yang delapan tahun berturut turut rugi sekarang sudah untung Rp 800 miliar," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Namun Erick tak puas hanya berhenti di sini. Erick menyampaikan Krakatau Steel pun menggandeng Posco dalam memperbaiki industri baja nasional dengan Posco fokus pada lempengan mobil untuk kendaraan baterai listrik. Erick menilai fokus ini merupakan bagian dari ekosistem kendaraan listrik yang mana Hyundai membuat mobil, LG untuk baterai, maka Krakatau Steel dan Posco bikin lempengan mobilnya.
"Ini ekosistem yang tadinya kalau enggak ada barang ini ya impor, itu proyek 3,2 miliar dolar AS atau Rp 50 triliun lebih, 50:50, ini yang kita dorong," ucapnya.
Erick menilai Krakatau Steel memerlukan modal karena memang ada investasi baru yang menjanjikan dan bukan hanya membuat proyek.
"Ini yang saya enggak suka, selalu direksi-direksi BUMN, saya enggak bilang yang sekarang, yang sebelum-sebelumnya bikin proyek yang enggak jelas, akhirnya banyak yang mangkrak," kata Erick menambahkan. (OL-13)
Baca Juga: Bank Indonesia: Inflasi Tahun Ini akan Melebihi Batas Atas Sasaran
Terkini Lainnya
Trans Power Marine Kucurkan Deviden Rp196,67 Miliar
Proses Right Issue AIMS Rampung pada Semester I-2024
24 Perusahaan Antre IPO di Bursa Efek Indonesia
Bidik Rp300 Miliar, AIMS Siap Lakukan Rights Issue Awal Tahun 2024
Tahun ini 40 Perusahaan Lakukan Right Issue di Pasar Modal
Bank KB Bukopin Segera Jalankan Rencana Right Issue
Pelebaran Defisit Imbas Gencarnya Belanja sejak Awal Tahun
Realisasi TJSL Jasindo Kuartal II Lampaui Rp1 Miliar
Komisi VI DPR: Pemberian PMN bukan untuk Bayar Hutang Kredit Macet
Kredit Macet LPEI Disebabkan tidak Berjalannya Prinsip Tata Kelola yang Baik
Kredit Macet di LPEI, Pengamat: Prioritaskan BUMN Satu Pintu
Pemerintah dan DPR Setujui Pemberian PMN ke Sejumlah Lembaga dan BUMN
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap