visitaaponce.com

September, Nilai Impor RI Turun Jadi US19,81 Miliar

September, Nilai Impor RI Turun Jadi US$19,81 Miliar
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara)

NILAI impor Indonesia pada September 2022 tercatat turun 10,58% dari bulan sebelumnya (month to month/mtm) menjadi US$19,81 miliar. Adapun penurunan terjadi di dua sektor utama migas dan nonmigas nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa impor nonmigas mengalami penurunan 11,21% (mtm), dari US$18,45 miliar menjadi US$16,38 miliar. Komoditas penyumbang utama penurunan tersebut ialah besi dan baja yang impornya turun 25,57% (mtm).

Lalu, mesin dan perlengkapan elektrik turun 11,45% (mtm), serta mesin dan peralatan mekanis yang turun 6,65% (mtm). Sedangkan, penurunan impor migas tercatat sebesar 7,44% (mtm) dari US$3,70 miliar menjadi US$3,43 miliar. 

Penurunan disebabkan turunnya impor komoditas hasil minyak sebesar 6,78% (mtm), serta volume yang berkurang 1,33% (mtm). Lalu, impor komoditas gas tercatat turun 36,06% (mtm) dengan penurunan volume 32,82% (mtm).

Baca juga: Neraca Dagang Indonesia Surplus 29 Bulan Beruntun

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan seluruh sektor penggunaan barang impor pada September 2022 mengalami penurunan secara bulanan.

"Secara bulanan, impor konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal mengalami penurunan. Kalau dibandingkan secara tahunan, hanya barang konsumsi yang mengalami penurunan impor," jelasnya.

Untuk impor barang konsumsi mengalami penurunan hingga 14,13% (mtm). Hal ini disebabkan penurunan impor barang konsumsi berupa sayuran yang turun 39,70% (mtm), daging hewan turun 19,55% (mtm) dan susu, mentega, dan telur yang turun 28,10% (mtm).

Sementara impor bahan baku/penolong tercatat mengalami penurunan 11,07% (mtm). Setianto mengatakan, hal ini disebabkan oleh menurunnya impor bahan bakar mineral sebesar 8,93% (mtm), penurunan impor besi dan baja 25,57% (mtm), dan plastik dan barang dari plastik yang turun 17,49% (mtm).

Baca juga: Presiden Jokowi Lepas Pekerja Migran ke Korea Selatan

Lalu, impor barang modal mengalami penurunan 6,39% (mtm), utamanya karena menurunnya impor mesin dan peralatan mekanis 10,05% (mtm), mesin dan perlengkapan elektrik turun 15,80% (mtm), hingga penurunan impor kereta api, trem dan bagiannya yang turun hingga 63,04% (mtm).

"Berdasarkan penggunaannya, nilai impor pada September 2022 mencapai US$19,81 miliar. Impor bahan baku/penolong masih menyumbang 75,21% dari total impor pada September," imbuh Setianto.

Adapun kinerja impor secara tahunan (year on year/yoy) masih mencatatkan pertumbuhan positif. Jika dibandingkan capaian September 2021 sebesar US$16,23 miliar, maka impor pada September 2022 masih tumbuh 22,01% (yoy).

Sementara, bila dihitung secara kumulatif, yakni Januari-September 2022, Indonesia telah melakukan impor senilai US$179,49 miliar. Capaia itu lebih tinggi 28,93% dari periode yang sama di 2021, yakni US$139,22 miliar.(OL-11)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat