visitaaponce.com

Multi Bintang Indonesia Jajaki Manfaatkan Listrik PLTS Terapung Cirata

Multi Bintang Indonesia Jajaki Manfaatkan Listrik PLTS Terapung Cirata
Multi Bintang Indonesia sebagai corporate buyer menjajaki kerja sama dengan PLN.(DOK Pribadi.)

MULTI Bintang Indonesia sebagai corporate buyer menjajaki kerja sama dengan PLN untuk mengganti sumber energi listrik mereka menjadi energi yang bersumber dari PLTS Terapung Cirata. Selain penyediaan tenaga listrik dari PLTS Cirata, Multi Bintang Indonesia mengoperasikan fasilitas biomassa di salah satu pabriknya sejak 2019 sebagai sumber energi terbarukan untuk energi panas. 

"Hari ini menjadi milestone yang penting bagi PLN. Semakin bertambah opsi penyediaan EBT PLN. Selain melalui Sertifikat Energi Terbarukan (REC) yang sudah banyak diminati sekarang, PLN juga membuka peluang opsi penyediaan renewable energy dengan pendekatan energy as service (EaaS), sehingga fokus sesuai kebutuhan pelanggan. Salah satunya melalui penyediaan EBT dari PLTS Terapung Cirata atau pembangkit EBT lain yang ada dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). PLN siap berkolaborasi dan melanjutkan perjalanan transisi energi bersama pelanggan," kata Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, dalam Cut the Tosh Collaboration Summit pada Selasa (18/10) yang digelar PT Multi Bintang Indonesia Tbk (Multi Bintang Indonesia) bersama Kadin Net Zero Hub dan World Resources Institute (WRI) Indonesia.

Melalui kerja sama dengan Berkeley Energy Commercial Industrial Solutions (BECIS), Multi Bintang Indonesia berencana meluncurkan fasilitas biomassa keduanya tahun ini yang akan meningkatkan total penggunaaan energi terbarukan menjadi setara 64%. Penggunaan biomassa oleh Multi Bintang Indonesia sebagai sumber energi ramah lingkungan pengganti energi panas menjadi salah satu aksi nyata yang dapat diikuti oleh perusahaan lain.

"Mengembangkan sumber energi terbarukan yang berkelanjutan sangat penting untuk transisi energi dan mengurangi emisi. Seluruh pemangku kepentingan baik itu pemerintah ataupun swasta diharapkan mencari peluang dalam efisiensi energi dan mengganti bahan bakar fosil di fasilitas mereka. Ini komitmen jangka panjang dan sebagai organisasi yang bertanggung jawab kita harus memimpin dengan memberi contoh dan memulai perubahan," papar Binu George, Vice President of Business Development untuk BECIS Indonesia. 

Pada Cut the Tosh Collaboration Summit, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan penyediaan opsi energi terbarukan sangat diperlukan untuk membantu mencapai agenda pemerintah Indonesia Emisi Nol Bersih 2060. Terdapat banyak cara untuk meningkatkan opsi penyediaan energi terbarukan. Namun di saat yang bersamaan juga banyak tantangan yang dihadapi seperti terbatasnya aksesibilitas dan tingginya biaya investasi yang diperlukan.

"Memperbanyak penyediaan opsi energi terbarukan merupakan kunci mempercepat pencapaian target emisi nol bersih di Indonesia. Kami mengapresiasi peran industri yang proaktif dalam penggunaan energi terbarukan ini dalam operasinya. Industri berkontribusi besar dalam menurunkan emisi karbon dan di saat yang bersamaan juga meningkatkan ekonomi berbasis industri hijau," ucap Agus. 

Pergelaran hingga Rabu (19/10) itu merupakan bagian dari gerakan Cut the Tosh yang diluncurkan pada Mei 2022 dengan tujuan untuk mengubah narasi menjadi aksi yang berdampak nyata untuk mencapai target penurunan emisi melalui berbagai inisiatif di bidang sustainability (keberlanjutan). Summit itu menjadi platform penghubung dalam perjalanan keberlanjutan para pemangku kepentingan untuk berbagai gagasan penting di bidang berkelanjutan. Ajang itu menjadi wadah untuk bertukar pengetahuan hingga matchmaking berbagai organisasi secara inklusif dengan pakar keberlanjutan, penyedia teknologi, dan pendanaan yang tepat, yang bertujuan mendorong sebanyak mungkin kolaborasi organik yang menjadi penggerak upaya pembangunan berkelanjutan.

Cut The Tosh Collaboration Summit turut memfasilitasi kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung agenda pemerintah di KTT G20 yaitu ekonomi hijau dan transisi energi. Dalam acara pembukaan, diperkenalkan dua opsi penyediaan energi terbarukan, antara lain melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata milik PLN dan pemanfaatan fasilitas biomassa dalam proses produksi. Masing-masing untuk menggantikan sumber energi fosil dan batu bara.

"Produk-produk minuman kami selalu berperan dalam mendekatkan satu sama lain dalam kebersamaan dan menyatukan perbedaan. Sama halnya dengan produk kami, melalui Cut the Tosh Collaboration Summit, kami ingin menjadi penghubung dan penggerak ekosistem yang memungkinkan movers and shakers di bidang berkelanjutan untuk berkumpul dan berdiskusi ide-ide progresif tentang inisiatif keberlanjutan," kata René Sánchez Valle, Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia. "Kami bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung agenda Indonesia dalam Presidensi G20, khususnya dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau dan energi terbarukan. Keterlibatan aktif ini penting untuk mempercepat tujuan kita bersama yaitu mencapai net zero emission pada 2060," tambah René. (RO/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat