Ekspansi Pasar, Polbangtan Malang gelar Workshop Ekosistem Kewirausahaan
![Ekspansi Pasar, Polbangtan Malang gelar Workshop Ekosistem Kewirausahaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/4aebd07b326073be9c160b28c88321c6.jpg)
UNTUK menciptakan peluang pasar, Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) pada Provincial Project and Implementation Unit (PPIU) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar Workshop bertajuk 'Ekosistem Kewirausahaan' tingkat provinsi di Hotel Royal Tulip Surabaya selama dua hari, 18 - 19 Oktober 2022.
Tujuan kegiatan workshop mendorong petani milenial binaan Program YESS dapat membangun kelembagaan berdasarkan komoditas yang berbasis korporasi, namun bukan berbasis lokalitas mauapun regional, akan tetapi PPIU Jatim akan membentuk satu korporasi bagi empat petani milenial di wilayah binaannya yakni Kabupaten Tulungagung, Malang, Pasuruan dan Pacitan di bawah koordinasi Polbangtan Malang.
Kegiatan workshop dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana. Hadir sejumlah Koordinator Komoditas empat wilayah binaan Program YESS Jatim meliputi District Implementation Team (DIT), Mentor, Komisaris Daerah Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (Komda DPM/DPA), Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jatim, Bank Jatim, Pasar Komoditi Nasional, Puspa Agro, Kaddin Jatim dan Bagas Alimpad selaku pengusaha muda milenial.
Langkah Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dalam hal ini Polbangtan Malang selaku PPIU Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa melalui program YESS, Kementan mengajak generasi milenial untuk mengembangkan wirausahaan pertanian.
"Pertanian memiliki potensi untuk potensi pasar yang menjajikan dan sebagai basis ekonomi nasional. Hal itu harus didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing," katanya.
Senada pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, para petani milenial harus bisa menggunakan teknologi dan kreatif contohnya dalam memasarkan produknya karena branding adalah penting di zaman sekarang.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai wadah membangun sinergitas antara pelaku usaha dengan stakeholders, sehingga produk yang dihasilkan petani dapat didistribusikan dan membangun ekspansi pasar.
Manajer PPIU Jawa Timur, Acep Hariri menambahkan bahwa petani milenial binaan Program YESS dapat membangun sebuah kelembagaan berdasarkan komoditas yang berbasis korporasi.
"Ekosistem kewirausahaan ini bukan berbasis lokalitas mauapun regional, akan tetapi dibentuk satu korporasi untuk 4 wilayah binaan program YESS PPIU Jawa Timur.
Hal ini dilakukan, kata Acep Hariri, agar informasi dapat tersampaikan secara utuh dan pemenuhan produk antar daerah dapat terpenuhi sehingga petani tidak perlu khawatir dalam memasarkan produknya.
Menurutnya, kegiatan workshop menghadirkan para stakeholder untuk mendukung para petani muda milenial dalam segi regulasi, juga untuk memperluas relasi.
Direktur Puspa Agro, Agus Muslim menambahkan apabila petani muda milenial ingin memperluas pasar secara ekspor maka dapat dijembatani oleh Puspa Agro, dengan memperhatikan kesediaan prduk yang ada dan trading kebutuhan di pasar.
Pengusaha milenial pertanian, Bagas Alimpad mengatakan sebagai pelaku usaha tentunya tidak hanya fokus pada bagaimana mengelola finansial yang baik supaya mendapatkan keuntungan yang maksimal, juga harus memperhatikan SDM-nya," katanya.
"Pengelolaan SDM yang baik, akan menghasilkan sebuah hasil kerja yang baik pula," kata Bagas.
Acep Hariri menambahkan, workshop tersebut membuka peluang sangat luas bagi para koordinator komoditas, atas hadirnya Kadin dan Pasar Komoditas Nasional (Paskomnas).
"Pihak Kadin siap memfasilitasi dalam komunikasi dengan para relasi atau offtaker. Kadin juga memberikan masukan kepada para pengusaha petani muda milenial agar memperhatikan pembukuan dalam menjalankan usahanya dan cashflow dapat terlihat jelas," katanya.
Selain itu, kata Acep Hariri, Paskomnas juga mendukung para pengusaha muda milenial ini nantinya sebagai pelaku ekspor. "Apabila masih mengalami kesulitan dalam hal regulasi dan spesifikasi produknya, dapat berkomunikasi dan belajar melalui Paskomnas." (OL-13)
Terkini Lainnya
Gelaran Euphoria Fest Perluas Akses Pasar UMKM
Libatkan UMKM, Penjualan Hampers Ramadan Rumah BUMN SIG di Rembang Melonjak
Membangun Masa Depan Grosir Digital
Ini Rahasia di Balik Kelezatan Risol Mentai yang sedang Viral
KoinWorks Jadi Mitra Perdana IDH.ID, Hadirkan Opsi Pembayaran Baru bagi Pengusaha Ritel
Integrasi Sistem Jakpreneur untuk Kembangkan UMKM di DKI Jakarta
Polbangtan Kementan Ajak Generasi Muda Songsong Indonesia Emas 2045
Polbangtan dan PEPI Kementan Kembali Terima Mahasiswa Baru
Mahasiswa Polbangtan Berpartisipasi pada Gerakan Aksi Gizi di Jambi
Mahasiswa Polbangtan Perluas Wawasan dengan Kunjungi Balai Embrio Ternak
Polbangtan Malang Fasilitasi Milenial Berkarya dan Berwirausaha di Sektor Pertanian
Distan Kota Tidore Siap Adopsi Smart Green House Model Polbangtan Kementan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap