visitaaponce.com

Dorong Investasi Pembangunan Smelter Bauksit

Dorong Investasi Pembangunan Smelter Bauksit
Ilustrasi: Penambangan bauksit di Bintan, Kepulauan Riau(Antara)

KUNCI untuk mengoptimalisasi hilirisasi bauksit dalam negeri berada pada investasi. Namun penanaman modal itu diharapkan tak serta merta mematikan industri existing yang telah berkontribusi di Tanah Air.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier di Jakarta, Rabu (28/12).

"Kuncinya adalah investasi yang tepat. Jangan sampai investasi itu jadi predator eksisting industri. Jadi yang sudah ada memenuhi kebutuhan nasional itu kita jaga, jangan sampai dibuka investasi yang cukup besar kemudian mematikan industri yang eksisting," tuturnya.

Hal tersebut berkaitan dengan keputusan pemerintah untuk menyetop ekspor bauksit per Juni 2023. Langkah itu diambil untuk memberikan nilai tambah ekspor pada komoditas tersebut.

Kemenperin, kata Taufiek, tengah menyusun peta jalan pengembangan hilirisasi bauksit di Indonesia. Menurutnya, upaya hilirisasi pada komoditas tersebut akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian dalam negeri.

"Rule of thumb-nya adalah kalau 4 juta bauksit itu dapat diolah jadi 2 juta alumina lalu dapat menjadi 1 juta alumunium. Itu artinya adalah nilai tambah di situ kalau kita bikin dalam negeri, akan meningkatkan sampai berkali-kali lipat," ujarnya.

Guna mencapai titik optimum dari hiliriasi bauksit, kata Taufiek, diperlukan pabrik pengolahan atau peleburan (smelter) untuk komoditas itu. Saat ini negara baru memiliki smelter bauksit yang dikelola oleh PT Inalum dengan kapasitas produksi 250 ribu ton alumunium per tahun.

Angka itu masih terlampau jauh dari kebutuhan nasional yang berkisar 1 juta ton alumunium per tahun. Alumunium sebagai turunan dari bauksit, banyak dibutuhkan oleh industri di sektor lain mulai dari transportasi hingga sektor produk kemasan.

"Oleh karena itu dengan kebijakan ini (pelarangan ekspor bauksit), kita akan bangun, kita akan lihat kemampuan nasionalnya, sekarang ini sedang kita selesaikan, kita hitung dari sisi demand karena cukup luas," jelasnya.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Rofik Hananto mendorong pemerintah untuk memperbanyak smelter bauksit di Tanah Air. Dari catatannya, pabrik smelter bauksit di Indonesia hanya ada 4 dengan kapasitas pengolahan 14 juta ton.

Sedangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Kemenperin 2022, produksi bauksit di Indonesia mencapai 48 juta ton. Dus, masih ada 34 juta ton bauksit yang belum bisa diserap.

"Jadi sebenarnya ini yang jadi pertanyaan tentang kesiapan pemerintah dalam menyetop ekspor. Masih ada waktu enam bulan lagi, apakah bisa semua sisa bauksit itu terserap? Nah ini yang harus kita cermati," ujar Rofik melalui keterangan persnya. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat