Capaian Lifting Migas 2022 di Bawah Target, SKK Banyak Kendala
SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat capaian lifting minyak dan gas (migas) sepanjang 2022 di bawah target, yakni 612,3 ribu barel minyak per hari (bopd) atau sekitar 93% dari target APBN 2022, yakni 703 ribu bopd.
Adapun realisasi investasi hulu migas pada 2022 mencapai US$12,3 miliar, atau setara dengan Rp182 triliun. Capain tersebut lebih rendah dari target sebesar US$13,2 miliar.
"Banyak kendala yang dialami, karena situasi pandemi covid-19 masih terjadi. Sehingga, belum bisa penuh menggerakan orang di lapangan migas," ungkap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers, Rabu (18/1).
Baca juga: Nicke: BBM Pertamina Masih di Bawah Harga Pasar
Lebih lanjut, Dwi menjelaskan kendala lainnya ialah keterlambatan pengeboran (drilling) di awal 2022, karena kesulitan menemukan rig. "Sehingga, kita sudah mulai banyak mencari di luar negeri untuk drilling di Indonesia," tambahnya.
Selain itu, kegiatan pengeboran juga terkendala pembebasan lahan yang overlap atau tumpang tindih dengan aspek perizinan lain. Alhasil, dibutuhkan waktu lama untuk mendapatkan perizinan pengeboran migas di suatu wilayah kerja.
Pada tahun ini, SKK Migas mematok target nilai investasi hulu migas sebesar US$15,5 miliar, atau meningkat 26% dibandingkan realisasi investasi 2022. Target tersebut juga lebih tinggi dari peningkatan investasi global sebesar 6,5%. Ditambah, target penambahan lifting migas sebesar 660 ribu barel per hari pada 2023.
Baca juga: SKK Migas-PetroChina Investigasi Kebakaran di Blok Jabung
"Kenapa kita masih mau naik lagi? Karena kita lihat komitmen rencana kerja kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terkait drilling itu naik, menjadi lebih dari 1.000 sumur," papar Dwi.
Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja Benny Lubiantara menambahkan bahwa sejak penurunan aktivitas eksplorasi akibat pandemi, pada tahun selanjutnya aktivitas eksplorasi diperkirakan meningkat.
Menurutnya, jika pada 2020 jumlah kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 21 sumur, dengan nilai investasi US$500 juta, maka pada 2022 sudah meningkat menjadi 30 pengeboran sumur eksplorasi, dengan nilai investasi US$800 juta.
"Target tahun ini sebesar US$1,7 miliar untuk pengeboran 57 sumur eksplorasi," kata Benny.(OL-11)
Terkini Lainnya
Manajemen Rantai Pasok Jadi Pilar Penting untuk Capai Target Lifting Migas
Mengejar Target Lifting Migas Nasional yang Susut
Lifting Minyak Anjlok, RI akan Terus Ketergantungan Impor
Target Lifting Migas dari Kepri Capai 17.491 Barel Oil Per Day
Ini Hasil Sidak SKK Migas di Sumur Minyak Seleraya Belida
SKK Migas Ungkap Biang Kerok Lifting Migas Gagal Capai Target
Peserta Pre Event IOG SCM Lampaui Target
SUNI Bukukan Pendapatan Rp162,7 Miliar di Kuartal Pertama 2024
Paus Serukan Penghentian Bahan Bakar Fosil
Brasil Gabung ke OPEC+ Tahun Depan
Erick Thohir Rombak Pertamina, Ini Dua Sosok Direksi Barunya
Kejar Produksi 1 Juta Barel, Perlu Ada Fleksibilitas Kontrak Bagi Hasil
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap