visitaaponce.com

Paus Serukan Penghentian Bahan Bakar Fosil

Paus Serukan Penghentian Bahan Bakar Fosil
Kardinal Pietro Parolin membacakan pesan Paus Fransiskus di COP28, Dubai, Uni Emirat Arab(AFP/Giuseppe Cacacce)

PEMIMPIN umat Katolik Paus Fransiskus meminta kepada para pemimpin dunia untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil

Pesan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Parolin pada pada Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB (COP28), Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (3/12).

Menurut Parolin, Paus menyerukan diakhirinya penggunaan batu bara, minyak dan gas serta perubahan gaya hidup. Itu untuk menyelamatkan planet ini.

Baca juga : COP28 Sepakati Pengurangan Bahan Bakar Fosil

Ia juga meminta pengampunan utang bagi negara-negara miskin yang terkena dampak perubahan iklim. Paus yang tidak dapat menghadiri KTT itu secara langsung karena alasan sakit, juga menyatakan perubahan iklim menandakan perlunya perubahan politik yang besar.

Paus bertekad untuk membuat sejarah dengan menjadi Paus pertama yang berpidato di Konferensi Para Pihak, atau yang dikenal dengan COP. Namun pemimpin Gereja Katolik berusia 86 tahun itu terpaksa membatalkan perjalanannya ke Dubai karena ia masih dalam masa pemulihan dari flu dan radang paru-parunya.

Sebagai gantinya, Kardinal Pietro Parolin menyampaikan pernyataannya. 

Baca juga : Paus Fransiskus Batal Hadir di COP28 karena Flu

"Transisi ekologis untuk menyelamatkan dunia dapat dilakukan dengan memanfaatkan energi terbarukan, penghapusan bahan bakar fosil, dan pendidikan gaya hidup yang tidak terlalu bergantung," kata Parolin menyampaikan pesan Paus.

Paus juga mengkritik upaya untuk mengalihkan kesalahan atas krisis ekologi dan iklim kepada masyarakat miskin dan angka kelahiran yang tinggi. Ia juga menyebutkan negara-negara penghasil emisi karbon terbesar yang bertanggung jawab atas utang ekologis yang sangat meresahkan.

Sangat adil, katanya, jika negara-negara ini menghapuskan utang keuangan negara-negara miskin karena penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan.

“Pesan Paus ini tepat pada waktunya ketika kita beralih ke diskusi mengenai inventarisasi global di COP28. Ini cara baru untuk membuat kemajuan bersama, dan untuk memilih budaya hidup dibandingkan budaya kematian," kata Neil Thorns dari badan amal pembangunan internasional Katolik, Cafod. (BBC/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat