Indonesia Relatif Aman dari Dampak Resesi
![Indonesia Relatif Aman dari Dampak Resesi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/51c4bc220fa59d904b7528140ce57404.jpg)
PENELITI dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menilai kebijakan makro yang diambil pemerintah membuat Indonesia relatif aman dari resesi.
"Misalnya saja, untuk mengontrol inflasi, Indonesia tidak hanya menggunakan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia, tapi juga dibarengi dengan menjaga keterjangkauan harga pangan di pasar dan di tingkat petani," ujarnya dikutip dari siaran pers, Sabtu (21/1).
Hasran melanjutkan, dampak dari kebijakan itu dapat dilihat dari tingkat inflasi Indonesia yang berada di kisaran 5% selama tahun 2022 dengan tingkat suku bunga acuan kisaran 5,50%.
Di sisi lain, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di kisaran 30,1%, jauh dari batas aman 60% yang ditetapkan dalam undang-undang.
Cadangan devisa Indonesia juga berada dalam kategori aman, yaitu setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Walaupun begitu, sektor perdagangan sangat mungkin terdampak resesi global dan hal ini bisa menghentikan surplus neraca perdagangan yang sempat diraih Indonesia sejak awal 2020.
Surplus yang disebabkan oleh naiknya harga-harga komoditas seperti batu bara, nikel dan Crude Palm Oil (CPO) ini akan terhenti karena adanya penurunan permintaan dan harga untuk komoditas-komoditas tadi di pasar global.
Hasran mengatakan, penyebab utama resesi ekonomi kali ini adalah naiknya suku bunga bank sentral negara-negara kekuatan utama dunia sebagai upaya dalam menekan inflasi.
Baca juga: Perlu Diversifikasi Ekspor untuk Antisipasi Resesi Global
Dia juga melihat kondisi tersebut akan membuat industri membayar biaya bunga pinjaman yang lebih tinggi. Untuk meminimalisasi itu, industri akan lebih memilih mengurangi produksinya dan mengurangi jumlah tenaga kerja.
"Kondisi ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli karena masyarakat akan memprioritaskan konsumsinya pada hal-hal yang dianggap penting. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan sektor-sektor terkait," tutur Hasran.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan semenjak pulih dari pandemi covid-19, data kemiskinan per Maret 2022 menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,60% dibanding Maret 2021. Namun, ketika inflasi menghantam perekonomian kemiskinan kembali meningkat sebesar 0,03% di September 2022.
Masyarakat berpenghasilan rendah harus mengalokasikan konsumsinya pada pos-pos yang lebih penting berdasarkan skala prioritas, seperti mengurangi pengeluaran di luar konsumsi pangan. Di saat yang sama, pemerintah perlu mempertimbangkan alokasi bantuan sosial yang lebih terarah dan lebih menyasar masyarakat berpenghasilan rendah.
Berkurangnya permintaan di Eropa dan Amerika sebagai dampak dari krisis biaya hidup ini akan mempengaruhi produksi dan margin perusahaan-perusahaan multinasional atau perusahaan manufaktur di Indonesia.
"Dalam masa ini, perusahaan akan bisa saja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sedangkan lapangan pekerjaan baru yang dibuka akan lebih sedikit," pungkas Hasran.(OL-5)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Pemkab Bandung Tekan Inflasi, Buka Kios di Pasar Tradisional
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Akhir Juni 2024 US$140,2 Miliar
Rupiah Melemah terhadap Dolar AS pada Jumat Pagi 5 Juli 2024
Mantan Gubernur BI Nilai Fluktuasi Rupiah Wajar
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Cadangan Devisa Indonesia Meningkat pada Mei 2024
Insentif Digenjot, Penempatan DHE SDA di Dalam Negeri Diyakini Meningkat
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap