99 PLTU Ikut Perdagangan Karbon di Tahun Ini
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sebanyak 99 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ikut dalam mekanisme perdagangan karbon sektor pembangkit di tahun ini.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, kebijakan tersebut sesuai Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Subsektor Pembangkit Tenaga Listrik yang disahkan pada 27 Desember 2022 lalu.
"Yang ikut ada 99 PLTU. Jadi outcome ada penurunan emisi gas rumah kaca. Kita tidak ingin tukar menukar dokumen saja, tapi ada real penurunan emisi," ujarnya di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (24/1).
Tahun ini ditargetkan ada penurunan emisi 500 ribu ton CO2. Dadan menyebut PLTU dengan kapasitas 1 gigawatt (GW) dapat membuang emisi 5 juta ton. "Artinya, ini setara PLTU dengan 100 megawatt (MW) kita tidak operasikan," terang Dadan.
Penetapan angka dalam perdagangan karbon pembangkit ini atas Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi GRK (PTBAE) untuk PLTU yang terhubung ke jaringan PLN. Ini terdiri atas empat kategori, yakni PLTU nonmulut tambang dan PLTU mulut tambang dengan kapasitas terpasang 25-100 MW. Batas atas yang ditentukan sebesar 1.297 ton CO2 ekuivalen/megawatt hour (MWh).
Berikutnya, PTBAE PLTU mulut tambang ? 100 MW ditetapkan 1.089 ton CO2 ekuivalen/MWh, lalu PLTU nonmulut tambang 100-400 MW 1.011 ton CO2 ekuivalen/MWh, dan PLTU nonmulut tambang > 400 MW sebesar 0,911 ton CO2 ekuivalen/MWh.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM M.P. Dwinugroho menjelaskan, PTBAE menjadi acuan pengusaha pembangkit untuk melakukan perdagangan karbon.
Perusahaan pembangkit yang ikut di antaranya PT PLN (Persero), PT PLN Indonesia Power (PIP), PLN Nusantara Power (PNP), PT Cirebon Electric Power (CEP), PT Jawa Satu Power.
"Mereka sudah siap. Pembangkit ini ada di seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari kapasitas 100-400 MW. Ini baru fase pertama," ucapnya. (OL-12)
Terkini Lainnya
KPK Panggil Pejabat PLN untuk Bongkar Korupsi Proyek PLTU Bukit Asam
Pemerintah Diminta Tentukan Prioritas PLTU yang Bisa Dipensiunkan
Tambah Kapasitas Mesin, Produksi Biomassa PLTU Tembilahan Riau Serap Tenaga Kerja Lokal
Pasokan Biomassa ke PLTU Paiton Selama Lebaran Dijamin Aman
Tiongkok Masih Menjadi Negara Tujuan Utama Ekspor Batu Bara KPC
Kebutuhan Biomassa PLTU PLN Grup Meningkat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap