visitaaponce.com

Kebutuhan Biomassa PLTU PLN Grup Meningkat

Kebutuhan Biomassa PLTU PLN Grup Meningkat
Ilustrasi(HO)

KEBUTUHAN biomassa dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan penggunaan biomassa mampu mereduksi emisi di PLTU dan mengurangi porsi penggunaan energi fosil.

"Tahun ini kami akan memasok biomassa ke-47 PLTU milik PLN Grup. Total kebutuhannya mencapai 2,2 juta ton. Ini naik signifikan dibandingkan realisasi 2023," kata Sekretaris Perusahaan PLN Energi Primer Indonesi  (EPI) Mamit Setiawan dalam keterangan yang diterima, Sabtu (2/3).

Menurutnya, penggunaan biomassa tak akan mengerek biaya pokok produksi pembangkit. Harga yang terjangkau bahkan berbanding 1:1 dengan batu bara membuat biomassa sangat ekonomis digunakan.

Baca juga : PLN EPI Manfaatkan Limbah Tepung Aren untuk Uji Cofiring PLTU Indramayu

"Saat ini harga batu bara harga US$ 5 sen-US$ 6 sen (sekira Rp7.795 - 9.354) per kilo watt hour (kWh). Biomassa juga setara dengan itu. Jika dibandingkan dengan EBT lain, biomassa ini yang paling murah," tegas Mamit.

Selain itu, reduksi emisi dari penggunaan biomassa tahun ini ditargetkan bisa mencapai 2,4 juta ton CO2. Meningkat dibandingkan realisasi penurunan emisi pada 2023 sebesar 1,05 juta ton CO2.

Tahun depan, akan ada 52 PLTU yang menggunakan biomassa dengan total kebutuhan hingga 10,2 juta ton biomassa. Untuk bisa menjaga pasokan, berbagai upaya dilakukan PLN EPI seperti pemetaan digital untuk mengindentifikasi potensi biomassa yang mendukung perencanaan pasokan sebesar 2,2 Juta ton pada 2024 dan 10,2 Juta ton pada 2025.

Baca juga : Libatkan 5.000 Petani, PLN EPI dan Keraton DIY Gencarkan Ekonomi Hijau

Pada Februari 2023, PLN EPI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DIY dan masyarakat Gunung Kidul, memanfaatkan lahan seluas 30 hektare dengan penanaman 50 ribu pohon. Panen perdana ditargetkan 2025 sebesar 25 ton/Ha/thn.

"Langkah kerja sama ini sekaligus mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Memanfaatkan lahan tak terpakai, justru bisa memberikan dampak ekonomi sirkular bagi masyarakat," ungkap Mamit. (RO/R-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat