visitaaponce.com

Industri Cold Chain Taiwan Merambah Pasar Indonesia

Industri Cold Chain Taiwan Merambah Pasar Indonesia
Kegiatan Cold Chain Seminar & Business Matchmaking Meetings bertemakan ‘Taiwan Cold Chain, Ignite Your Future!’ bertempat di Jakarta.(Ist)

INDUSTRI cold chain atau rantai pendingin di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan transaksi jual beli online untuk kebutuhan pokok di e-commerce, seperti makanan, minuman, suplemen, dan sejenisnya.

Selain itu, pertumbuhan juga didorong oleh peningkatan permintaan pasar terhadap makanan beku atau frozen food yang naik pesat akibat pandemi covid-19 beberapa tahun lalu.

Baca juga: Pendapatan Diyakini Tumbuh 30% dengan Penambahan Cold Storage

Pada tahun 2022 yang lalu saja, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan cold storage berkapasitas 300 ton di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Melihat Potensi Pasar, Taiwan Rambah Indonesia

Melihat peluang ini, industri cold chain Taiwan pun bergerak cepat untuk ambil bagian dalam persaingan, dengan mengadakan Cold Chain Seminar & Business Matchmaking Meetings bertemakan ‘Taiwan Cold Chain, Ignite Your Future!’ bertempat di Holiday Inn Jakarta Kemayoran, Kamis (11/5).

Acara ini diselenggarakan oleh Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) yang bekerja sama dengan Taiwan Cold Chain Association (TCCA).

Baca juga: Ini Solusi Meningkatnya Kebutuhan Rantai Pendingin

Melalui acara tersebut TAITRA berupaya membantu memfasilitasi industri cold chain Taiwan dengan pemasaran internasional, teknologi cold chain, serta layanan ekspor di pasar Indonesia.

Dan sehubungan dengan usaha pemasaran internasional pertama bisnis logistik cold chain ini, TAITRA juga menyelenggarakan misi dagang untuk Industri cold chain pada kesempatan yang sama guna mempromosikan teknologi dan layanan inovatif industri cold chain Taiwan.

Semua upaya tersebut diharapkan dapat memberikan panduan dan pengenalan yang komprehensif kepada pejabat, distributor, dan agensi Indonesia.

TAITRA juga mempromosikan pemahaman tentang seberapa besar ruang yang tersedia untuk perluasan industri cold chain dan kemitraan antara Taiwan dan Indonesia.

Chairman Luckyear Microelectronics, Lucky M.J. Lin selaku pemimpin group Taiwan Trade Mission for Cold Chain Industry, mengatakan bahwa TAITRA pertama kali mengadakan pertemuan cold chain ini.

Teknologi Terbaru Cold Chain Taiwan

"Perusahaan-perusahaan dari Taiwan akan menyediakan informasi terbaru tentang teknologi dan informasi tentang cold chain Taiwan." jelasnya.

"Perusahaan-perusahaan asal Taiwan tersebut juga pertama kali datang ke Indonesia, untuk menjalin kerja sama dengan rekan rekan cold chain yang ada di indonesia," kata M.J Lin.

Baca juga: Jaga Kualitas Ikan, Cold Storage 300 Ton Dibangun di Karangsong

"Di Taiwan kenapa cold chain perkembangannya bagus? Karena mereka menerapkan dasar-dasar cold chain kemudian juga mementingkan tentang ekspedisinya, jalur-jalur untuk cold chain, dan untuk update-update terbarunya di cold chain," jelasnya.

" Ada empat bidang utama cold chain Taiwan yang hadir kali ini, pertama sistem untuk cold chain, kedua kendaraan untuk cold chain, ketiga sistem IoT dari awal sampai akhir, dan keempat karena indonesia daerahnya luas, kita ada sistem cold chain khusus untuk daerah pertanian Indonesia," kata M.J. Lin.

Sementara itu Chairman Taiwan Cold Chain Association (TCCA), Freezer Lin menuturkan bahwa karena saat ini ada perubahan jaringan internet dari 4G ke 5G, maka industri cold chain pun juga berinovasi mengikuti perkembangan tersebut.

Manfaatkan Sistem Internet 5G

Oleh karena itu mereka membentuk TCCA untuk perubahan yang lebih maju lagi khususnya pada sistem 5G mereka, dan di dalam asosiasi tersebut mereka bersama-sama mengikuti perkembangan dari 4G ke 5G pada industri cold chain.

Baca juga: Proyek Pertanian Taiwan Dukung Produksi Benih Padi Petani Sulsel

"Kenapa dia 4G ke 5G? Saat zamannya 4G itu masih harus melakukan kontak telepon jika ada kerusakan pada sistem cold chain. Kalau sistem di indonesia rusak pakai sistemnya Taiwan mereka harus telepon ke Taiwan bahwa rusak," katanya.

"Tapi kalau sudah 5G, belum di telepon pun mereka sudah tahu, tanpa kita kasih tahu kerusakannya mereka sudah tahu. Jadi sekarang sistemnya sudah direct," tutur Freezer Lin.

Sebelumnya acara yang sama juga diselenggarakan di Hotel Manila, Filipina pada tanggal 8 Mei 2023.

Taiwan memang tengah gencar menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia dan Filipina dalam industri cold chain. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat