Menteri ESDM Minta Insentif Kendaraan Listrik Tak Jadi Polemik
![Menteri ESDM Minta Insentif Kendaraan Listrik Tak Jadi Polemik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/9e968bfb04cafbbb010ac6cf90731187.jpg)
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menginginkan agar kebijakan insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB) tidak menjadi polemik di ruang publik.
Seperti diketahui sejumlah kalangan mengkritisi bantuan diskon harga pembelian mobil listrik oleh pemerintah. Namun, Arifin menegaskan insentif diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar KLBB di Tanah Air.
"Saya ingin (insentif) ini tidak menjadi polemik. Kita kan perlu berusaha. Sekarang kami tengah meningkatkan permintaan (pasar) kendaraan listrik," ungkapnya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/5).
Baca juga : PEVS 2023 Dorong Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik Tanah Air
Arifin mengakui Kementerian ESDM bersama kementerian/lembaga terkait tengah intens menyosialisasikan kebijakan insentif KLBB kepada masyarakat agar semakin banyak beralih menggunakan kendaraan listrik. Pasalnya, sampai saat ini penerima insentif KLBB masih amat minim.
"Kami perlu mempromosikan lebih gencar lagi, kemudian infrastruktur (KLBB) harus kita perkuat terus. Ini berangsur lah," ungkapnya.
Baca juga : Ragam Mobil Listrik Wuling Meriahkan PEVS 2023
Kementerian ESDM baru menerima 114 pendaftar untuk melakukan konversi motor listrik. Jumlah ini jauh dari target 200 ribu unit motor listrik baru yang mendapat potongan harga pembelian sebesar Rp7 juta per unit. Arifin berharap masyarakat bisa memanfaatkan bantuan pemerintah tersebut.
"Sekarang insentifnya sudah ada, tinggal kita dorong, sektor-sektor ini perlu didorong ini. Motor-motor yang sudah tua-tua yang kita targetkan 10 (konversi) tahun ke atas dulu," pungkasnya.
Pengamat otomotif Bebin Djuana berpandangan kendala yang dialami dalam penyaluran insentif KLBB ialah pada masalah teknis dan birokrasi yang berbelit.
Produsen mobil dan motor listrik misalnya, harus memenuhi persyaratan produksi dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40%.
"Seharusnya proses penyaluran harus sederhana, dan tidak ruwet birokrasinya. Pabriknya harus membuat laporan produksi terkait TKDN baru potongan tersebut diberlakukan," terangnya.
Bebin juga mendorong pemerintah untuk menerima lebih banyak produsen kendaraan listrik agar lebih menarik minat konsumen. Saat ini, insentif mobil listrik diberikan kepada perusahaan Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5. Untuk insentif motor listrik sudah ada 10 pabrikan dengan 14 merek.
"Perlu masuknya merek-merek baru, dan merk yang sudah ada juga memproduksi kendaraan listrik, paling tidak jenis hydrid," sebutnya.
Sebelumnya, calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dalam acara deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di GBK Senayan, Jakarta, Minggu (7/5), menyebut kebijakan pemberian insentif kendaraan listrik harus tepat sasaran.
Jangan sampai, katanya, bantuan tersebut akan menambah emisi dengan banyak kendaraan yang lalu lalang di jalan raya.
"Mobil listrik itu pemiliknya tidak membutuhkan subsidi. Pengalaman kami di Jakarta, ketika ada kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia akan menambah mobil di jalanan dan menambah kemacetan di jalan," ucapnya dikutip dari tayangan video Metro TV beberapa waktu lalu.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun mendorong pemerintah memprioritaskan bus listrik untuk menerima insentif, guna menarik masyarakat beralih menggunakan transportasi umum. (Z-5)
Terkini Lainnya
Menhub: Tamu VIP HUT RI di IKN Harus Pakai Kendaraan Listrik
BRIN: Ekosistem Kendaraan Listrik masih belum Matang
Membedah Fitur Pintar pada Mobil Listrik NETA V-II
Pemerintah akan Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik
Menhub: Kendaraan Listrik di IKN mulai Beroperasi Agustus 2024
Tren Penjualan Terus Naik, Serapan Motor Listrik Capai 40%
Tawarkan Promo Setengah Harga, Booth Kendaraan Listrik di PRJ 2024 Diserbu Pengunjung
Motor Listrik Bisa Menempuh Rute Sejauh 115 Kilometer
Program Subsidi Motor Listrik Dinilai belum Optimal
Banyak Promo Menarik, Booth Motor Listrik di Jakarta Fair Kemayoran 2024 Banjir Pengunjung
Tren Transportasi Hijau, Motor Listrik Serbu Balikpapan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap