visitaaponce.com

Sentimen Kuat EBT, Permintaan Green Bond PGEO Capai US 3,3 Miliar

Sentimen Kuat  EBT, Permintaan Green Bond PGEO Capai US$ 3,3 Miliar
PLTP Kamojang yang dioperasikan Pertamina Geothermal Energy Tbk. Investor memburu green bond yang diterbitkan PGEO.(MI/Raja)

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam penerbitan obligasi berwawasan hijau atau green bond di pasar global mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 8,25 kali atau senilai US$3,3 miliar .
  
"Sentimen positif yang kami dapatkan menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi investasi di sektor geothermal pada khususnya,
dan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia," ujar Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Senin (22/5).
  
Menurut dia, antusiasme yang tinggi ini juga semakin mengukuhkan komitmen perusahaanitu dalam mengembangkan potensi energi hijau di Indonesia,
  
Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini berhasil membukukan US$400 juta  dari penerbitan green bond yang menjadi bond premium di  secondary market yang tercatat pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) atau Bursa Efek di Singapura.
  
Nelwin menjelaskan dana tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali atau  refinancing proyek-proyek pengembangan sumber daya geothermal yang telah berjalan, sebagai upaya menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang handal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
  
"Dana  green bond ini menjadi stimulus yang akan memperkuat bisnis PGE ke depan," ujar Nelwin.
  
Secara fundamental, ia menyebutkan saat ini PGE sudah memiliki dana yang kuat untuk tahap awal pengembangan bisnis, utamanya dalam hal mencapai target tambahan kapasitas terpasang sebesar 600 Megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan.
  
Nelwin mengatakan bekal mendapatkan green bond PGE, di antaranya dilatarbelakangi oleh adanya status positif dari dua lembaga pemeringkat kredit internasional, yaitu peringkat peringkat  Baa3 (Stable) dari Moody's rating dan peringkat BBB- (Stable) dari Fitch Rating.
  
"Menunjukkan bahwa perseroan memiliki fundamental bisnis yang kuat, sehingga memiliki proyeksi investasi yang menjanjikan di masa depan,"
ujar Nelwin.
  
Perusahaan sektor panas bumi berkode saham PGEO ini membukukan laba bersih yang tumbuh 49,7 % year on year (yoy)menjadi senilai
US$127,3 juta  selama tahun 2022, atau meningkat dari sebelumnya sebesar US$85 juta  pada tahun 2021.
  
Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan operasional sebesar 4,7 % (yoy) sepanjang tahun 2022, yang berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan sebesar US$17 juta . (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat