Profesional Logistik Masa Depan Wajib Menguasai Literasi Digital
Industri logistik saat ini semakin bergantung pada teknologi digital dan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan keandalan operasional. Maka, perlu menguasai literasi digital yang meliputi pemahaman mendalam tentang teknologi, analisis data, komunikasi digital (media sosial) dan adaptasi terhadap perubahan industri.
Baca juga : TNI Harus Kuasai Literasi Digital untuk Pertahankan Kedaulatan
Literasi digital menjadi keterampilan yang wajib dimiliki oleh profesional logistik masa depan, sebab ini akan memberikan keunggulan kompetitif di industri logistik yang terus berubah. Untuk itu, Associate Professor dari PASAS Institute Singapore sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia, R. Beniadi Setiawan, menyarankan pada perguruan tinggi jurusan logistik untuk menjadikan literasi digital sebagai bagian dari kurikulum wajib.
"Pekerjaan bidang logistik mendatang akan menggunakan teknologi digital dalam penugasan, pemrosesan hingga bukti penyelesaian pekerjaan logistik menggunakan sistem yang terintegrasi dan terbuka dapat lacak serta diketahui seluruh pelanggan atau pengguna," kata Beni, saat memberikan kuliah umum secara hybrid (daring dan luring) di Kampus STIAMI, Sabtu (10/7).
Dalam kegiatan logistik pengiriman barang, lanjut Beni, proses pelacakan dan monitor kualitas barang serta kondisi lingkungan barang yang diangkut: lokasi, suhu, kelembaban, guncangan yang terjadi, hingga barang sampai ditransaksikan dalam suatu sistem yang terintegrasi dan dapat dimonitor seluruh pihak terkait di berbagai lokasi dimanapun dan kapanpun dengan mudah. Sehingga calon penerima barang mampu mempersiapkan sumberdaya dan kebutuhan penerimaan ataupun proses yang direncanakan selanjutnya dengan lebih efektif dan efisien.
Menurutnya, profesional logistik yang memiliki keahlian literasi digital yang baik akan mampu memanfaatkan teknologi digital dalam menerima, memproses, menyelesaikan dan melaporkan pekerjaan logistik di masa mendatang. Beniardi memprediksi, pada 2026 mendatang seluruh proses logistik akan dilakukan menggunakan perangkat yang mampu terintegrasi di seluruh rangkaian proses logistik.
"Di tahun 2026, saya memprediksi bahwa komunikasi, kolaborasi dan transparansi seluruh proses logistik akan dilakukan menggunakan perangkat atau device yang mampu mengintegrasikan seluruh rangkaian proses logistik inbound, outbound bahkan reverse atau backhaul dengan mudah dalam satu sistem yang optimal," tuturnya.
Literasi digital ini diberikan agar para profesional logistik mampu menghadapi persaingan di Era Digital. Mereka dapat belajar dan menguasai teknologi baru dengan lebih mudah, serta menerapkan solusi digital yang relevan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan. (B-4)
Terkini Lainnya
Pelarangan Truk Sumbu 3 saat Libur Hari Besar Keagamaan Diminta Ditinjau Kembali
Banjarmasin Bersiap Jadi Kota Penyangga Logistik IKN
Indonesia Coal Summit Tegaskan Batu Bara Topang Ekonomi Nasional
MPX Logistik Terima Pembiayaan Usaha Rp75 Miliar dari Bank Mandiri
Pertamina International Shipping Gandeng Perusahaan Kapal Jepang NYK
Biaya Logistik Perdagangan Indonesia Termahal di ASEAN
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap