Saingi Tiongkok, Uni Eropa Sepakati Dagang dengan Kenya
![Saingi Tiongkok, Uni Eropa Sepakati Dagang dengan Kenya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/28dc99a21ef8fd668596981ed2ff2835.jpg)
UNI Eropa (UE) dan Kenya mengumumkan kesepakatan perdagangan besar pada Senin (19/6). UE mencari hubungan ekonomi yang lebih dalam dengan Afrika dalam menghadapi persaingan dari Tiongkok.
Presiden Kenya William Ruto memimpin upacara di Nairobi untuk menandai kesimpulan resmi dari negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi UE-Kenya. Setelah diratifikasi dan diberlakukan, Kenya akan menerima akses bebas bea dan bebas kuota ke UE, pasar terbesarnya. Kenya mengirimkan kira-kira seperlima dari seluruh ekspornya ke UE.
Ruto menggambarkan perjanjian itu sebagai tonggak yang sangat penting dan menyuarakan harapan implementasinya akan dilaksanakan tahun depan. Kesepakatan Kenya itu menjadi puncak dari pembicaraan perdagangan antara UE dan Komunitas Afrika Timur (EAC) yang dimulai kira-kira satu dekade lalu.
Baca juga: Norwegia Ingin Perbesar Kuota Perempuan di Dewan Direksi Perusahaan
Impor dari UE ke Kenya, seperti bahan kimia dan mesin, akan menerima pengurangan tarif progresif selama 25 tahun, tetapi beberapa produk sensitif akan dikecualikan. "Hari ini momen yang sangat membanggakan bagi Kenya dan saya percaya momen yang sangat membanggakan bagi Uni Eropa," kata Menteri Perdagangan Kenya Moses Kuria setelah menandatangani perjanjian dengan Komisaris Perdagangan Uni Eropa Valdis Dombrovskis.
Perdagangan dua arah mencapai 3,3 miliar euro (US$3,6 miliar) pada 2022. Angka ini naik 27% sejak 2018, menurut angka UE.
Baca juga: Intel Investasikan US$25 Miliar untuk Pabrik Baru Israel
Ekspor utama Kenya ke blok 27 negara tersebut ialah produk pertanian, termasuk sayuran, buah-buahan, serta teh dan kopi yang terkenal di negara itu. Lebih dari 70% bunga potong Kenya ditujukan ke Eropa.
Ruto mengatakan petani Kenya dapat diyakinkan dengan pasar yang dapat diprediksi dan perjanjian tersebut memberikan peluang baru untuk meningkatkan perdagangan. "Ini memastikan pasar yang stabil bagi industrialis, petani kita, dan juga industrialis di Uni Eropa," katanya.
Wilayah prioritas
"Perjanjian kemitraan UE-Kenya akan meningkatkan perdagangan dan membuka peluang baru bagi pekerja, bisnis, dan warga negara," kata Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Twitter. "Ini tonggak besar dengan mitra Afrika yang penting dan sekutu utama melawan perubahan iklim."
Dombrovskis mengatakan perusahaan-perusahaan UE telah menginvestasikan satu miliar euro (US$1,1 miliar) di Kenya dalam dekade terakhir, tetapi ada keinginan kuat untuk melakukan lebih banyak bisnis. "Dengan kesepakatan ini, kami memiliki platform yang tepat untuk melakukannya," katanya.
Itu merupakan kesepakatan perdagangan luas pertama antara UE dan suatu negara Afrika sejak 2016. Ini mengikuti belanja besar-besaran oleh Tiongkok untuk proyek infrastruktur mewah di seluruh benua.
Uni Eropa telah mengambil langkah-langkah untuk melawan program Belt and Road Tiongkok. Asal tahu saja, Tiongkok mengumumkan pada Februari akan meningkatkan investasi di Kenya hingga ratusan juta dolar AS melalui inisiatif Global Gateway-nya sendiri.
Kenya dipandang oleh masyarakat internasional sebagai negara demokrasi yang andal dan stabil di wilayah yang bergolak. Dombrovskis mengatakan pusat kekuatan Afrika Timur itu ialah mercusuar dinamisme dan peluang.
Dalam pengarahan dengan wartawan menjelang upacara, Senin, Dombrovskis mengatakan Afrika ialah kawasan prioritas bagi UE dan dia berharap kesepakatan Kenya akan beresonansi di tempat lain di benua itu. "Tentu saja, kami pikir itu akan menjadi dorongan," katanya tentang dampaknya terhadap hubungan perdagangan masa depan dengan Afrika.
Pada 2014, UE dan The East African Community (EAC)--Kenya, Rwanda, Uganda, Burundi, dan Tanzania--menyelesaikan negosiasi untuk perjanjian kemitraan ekonomi tetapi hanya Nairobi yang akhirnya meratifikasinya. Kenya menempuh jalannya sendiri tetapi Dombrovskis mengatakan perjanjian itu tetap terbuka bagi anggota lain dari EAC yang sekarang mencakup Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan untuk bergabung. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Wilayah prioritas
Presiden Kenya William Ruto Tolak Menandatangani RUU Keuangan 2024 Setelah Protes Massal
5 Tewas dalam Aksi Protes di Kenya
Pemegang Rekor Dunia Maraton Kelvin Kiptum Tewas karena Kecelakaan Hebat
Pelari Rekor Dunia Marathon, Kelvin Kiptum, Tewas dalam Kecelakaan Mobil di Kenya
Indonesia- Kenya Sepakat Meningkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi di Bidang Energi
Vaksin Antimalaria Bekerja Efektif di Afrika
Freddy Pecahkan Rekor Siklon Tropis Berdurasi Terlama sepanjang Sejarah
Terinspirasi dari Perjalanan Keliling Afrika, PJ Morton Rilis Album Cape Town to Cairo
Komunitas Internasional Dianggap Gagal Cegah Genosida di Rwanda
Turki, Iran, dan Maroko berebut pengaruh di Sahel Afrika
Ironi Libia, Negara Kaya Minyak yang Terus Dilanda Krisis
19 Orang Tewas Diserang Buaya di Tanzania dalam Kurun 5 Tahun Terakhir
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap