visitaaponce.com

Skema Beli Putus Solusi Jitu ala Henny Rangkul UMKM

Skema Beli Putus Solusi Jitu ala Henny Rangkul UMKM
Jejeran batik-batik dari pengrajin UMKM yang dijajakan di Rolupat Batik dan Butik milik Henny.(MI/Siti Retno Wulandari)

BERBALUT blazer batik, Henny Christiningsih, menyambut hangat rekan media yang datang ke usahanya Rolupat Batik dan Butik di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur. Usai menyalami satu per satu, Henny langsung menjelaskan satu persatu jenis batik yang berjejer apik di butiknya. Tak hanya batik dalam lembaran kain, tetapi juga pada potongan outer, gaun, hingga blus.

Henny mengaku begitu cinta dengan dunia batik, karena itu ia bertekad untuk meneruskan usaha batik milik orangtuanya. Namun, di saat bersamaan ia malah melihat banyak pengrajin batik yang mati suri. Mereka seakan tak lagi bergairah lantaran tak ada pasar yang dituju. Kondisi itu yang menjadi titik awal Henny merangkul para pengrajin yang masuk dalam kategori usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) agar karyanya bisa laku di tangan pembeli.

Tahun 2016, Henny mulai mendirikan usaha Rolupat Batik dan Butik kemudian membuka pendaftaran bagi UMKM yang mau bergabung. Ketika itu ada sekitar 10 ribu UMKM yang ingin bekerja sama, Henny melakukan kurasi dan hanya 150 yang lolos.

Baca juga: Inovasi Jadi Kunci Sukses Murtini Kembangkan Produk Kedelai

"Saya ingin melestarikan budaya (batik) sekaligus membantu UMKM menjual produknya. Saya sediakan tempat yang bagus supaya pembeli nyaman datang, perekonomian pengrajin pun meningkat. Awalnya mereka titip, tetapi kok sepertinya susah ya, mereka butuh uang untuk mutar produksi. Akhirnya kami beli putus, jadi mereka tidak menunggu, langsung dapat uang," ucap Henny sembari mengajak menyusuri lantai-lantai lain yang juga dipenuhi batik, Kamis (8/6).

Aneka motif batik mulai dari parang, kawung, sidomukti memenuhi etalase. Dari warna sogan khas kerajaan Surakarta hingga warna mencolok dan berani khas batik pesisir bisa ditemui di butik perempuan kelahiran Solo ini. Pengrajinnya pun datang dari daerah beragam mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Madura. Henny mengaku memang lebih banyak metode cap dan tulis yang diambil oleh butiknya.

Baca juga: Penggunaan QRIS di Aplikasi BRImo Mudahkan Pembukuan Usaha

Henny mengaku, skema beli putus yang dijalankannya menjadi langkah terbaik untuk meningkatkan penjualan UMKM. Ia menyadari UMKM tak memiliki banyak modal, sehingga jika usahanya ingin terus berjalan maka jangan sampai pembeli berhutang atau menunda pembayaran.

Pada perjalanannya, Henny tak hanya merangkul UMKM batik, tetapi juga sektor lain yang produknya lolos kurasi. Kegigihan pengrajin dan kualitas produk yang mumpuni menjadi salah satu pelecut semangat Henny untuk terus berusaha mengangkat mereka. Ia pun berharap agar ada wadah-wadah lain yang mau merangkul UMKM, karena sektor tersebut menjadi salah satu tulang punggung perekonomian negara.

"Kenapa saya mau seperti itu? Ya karena saya memang senang, sayang loh potensi-potensi ini jika tidak terwadahi. Saya juga terinspirasi melihat pameran-pameran, salah satunya yang diselenggarakan BRI membawa banyak produk lokal. Saya pikir kalau BRI bisa, kenapa saya tidak? Nggak seberapa kok energi yang kita sisihkan, yang penting kita berpikir positif saja untuk membantu," tuturnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat