visitaaponce.com

Kerja Sama dengan Tiongkok Harus Menguntungkan Indonesia

Kerja Sama dengan Tiongkok Harus Menguntungkan Indonesia    
Mantan Menko Maritim mengingatkan diperlukan pengkajian apakah kesepakatan baru dengan Tiongkok menguntungkan Indonesia atau tidak.(Medcom/Theo)

EKS Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli mengatakan kerja sama dengan Tiongkok mesti membawa kemaslahatan bagi Indonesia. Hal itu mengingat rekam jejak bantuan Tiongkok yang dinilai memiliki motif terselubung.

"Hubungan antarnegara besar wajar. Tapi tentu mesti dikaji apakah kesepakatan-kesepakatan baru menguntungkan Indonesia atau tidak. Itu penting," kata Rizal dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk '10 Tahun Hubungan Ekonomi Indonesia-China,' Minggu (30/7).

Rizal tapak tilas saat Tiongkok masih menjadi negara miskin puluhan tahun lalu. Namun kini Negeri Tirai Bambu menjadi negara dengan kekuatan ekonomi, militer, dan pengaruh terbesar nomor dua di dunia.

Baca juga: Diguyur Rp175 T, RI Gandeng Tiongkok Bangun Industri Pasir Kuarsa

"Mereka menjadi blok sendiri dan kuat sehingga wajar saja China mulai agresif di politik luar negerinya," papar dia.

Rizal menyebut salah satunya keinginan Tiongkok menguasai Laut Natuna Utara. Tiongkok kukuh ingin menamai wilayah itu sebagai Laut China Selatan.

Baca juga: Indonesia Disebut Perlu Mencermati Teknik Pinjaman Utang Tiongkok

"Waktu saya menko, saya mengganti jadi Natuna Utara dan kita daftarkan di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Wajar karena itu laut kita," tegas dia.

Rizal justru heran dengan pernyataan beberapa pejabat akhir-akhir ini. Mereka kembali menyebut Laut Natuna Utara dengan Laut China Selatan.

"Seharusnya konsisten dengan itu (Laut Natuna Utara) karena penting sebagai salah satu kesepakatan yang menyangkut perikanan di laut itu," jelas dia.

Menurut Rizal, Tiongkok getol menguasai Laut Natuna Utara karena potensi kekayaan lautnya. Tiongkok dinilai tidak punya hal itu sehingga ingin hasil ikan dan kekayaan biota Indonesia.

"China punya ambisi teritorial termasuk Laut Natuna Utara dan sebagian wilayah Afrika," ucap dia. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat