visitaaponce.com

Pertamina Tegaskan tidak Kurangi Pasokan Gas Melon

Pertamina Tegaskan tidak Kurangi Pasokan Gas Melon
Warga antre untuk membeli Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram saat operasi pasar di halaman Masjid Al Kautsar Palangka Raya, Kalteng.(ANTARA/AULIYA RAHMAN)

DIREKTUR Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menegaskan tidak ada pengurangan pasokan gas elpiji 3 kg di tengah polemik kelangkaan di beberapa daerah, seperti di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan lainnya.

Pertamina telah menyediakan 46 terminal elpiji yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 699 stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE), menyiapkan 5.200 agen yang tersebar dari Pulau Sumatra hingga Sulawesi, dan terdapat 244.000 pangkalan elpiji subsidi. Perusahaan pelat merah itu juga memastikan stok elpiji 3 kg berada di level aman dengan kisaran 14 hari opererasi (HOP).

"Kami terus berkomunikasi dengan masyarakat agar tenang dan menginformasikan 100% stok elpiji 3 kg tidak akan pernah kita kurangi dan diupayakan selalu tersedia," ungkap Riva dalam konferensi pers secara daring, Kamis (3/8).

Baca juga: Pemkot Bandung Jamin Ketersediaan Gas Elpiji 3 Kg

Saat ini, Pertamina Patra Niaga tengah mengupayakan meningkatkan jumlah pangkalan elpiji 3 kg agar memudahkan masyarakat. Selain itu, upaya lainnya yang dilakukan ialah melakukan peninjauan langsung ke pangkalan resmi elpiji subsidi untuk mengecek ketersediaan stok.

"Memang ada peningkatan permintaan elpiji, diakibatkan ada hari libur nasional dan juga acara yang melibatkan berkumpulnya masyarakat sehingga demand meningkat. Kami pun langsung melakukan inspeksi ke lokasi-lokasi penyaluran," ucapnya.

Baca juga: AAKI: Pertamina Sigap Amankan Pasokan Gas Melon di Berbagai Wilayah

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menambahkan ada peningkatan pembelian elpiji subsidi ketimbang nonsubsidi sekitar 4-5% tiap tahunnya.

Ia meminta kepada Pertamina untuk mengawasi ketat penyaluran gas tabung melon itu agar benar-benar dimanfaatkan masyarakat, bukan diselewengkan oleh oknum tertentu.

"Kami minta ada perhatian tambahan supaya melihat apakah ini elpiji 3 kg sampai ke konsumen atau tidak. Faktanya ada beberapa praktik pengoplosan. Untuk itu, pemerintah betul-betul mengawasi hal ini," pungkasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat