Lautan Jadi Peluang Ekonomi Baru bagi ASEAN
![Lautan Jadi Peluang Ekonomi Baru bagi ASEAN](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/611612a64acd44f59c769d7616b3ea80.jpg)
KAWASAN ASEAN dianugerahi luas lautan melimpah dengan segudang potensi ekonomi di dalamnya. Itu merupakan peluang yang mesti ditangkap dan dimanfaatkan agar mimpi kawasan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia bisa terwujud.
Demikian disampaikan Direktur Perdagangan Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Laksmi Kusumawati dalam taklimat media Pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC) ke-23, Jakarta, Sabtu (2/9).
Dia mengatakan, sekitar 66% kawasan ASEAN merupakan lautan dan berkontribusi hingga 15% dari sektor perikanan dunia. Itu setidaknya melibatkan sekitar 625 juta pekerja di sektor kelautan dan perikanan kawasan.
Baca juga : 16 PED ASEAN 2023 Ditargetkan Tuntas Seluruhnya di Akhir Tahun
Pemanfaatan yang dilakukan saat ini, kata Laksmi, belum cukup optimal sehingga manfaat ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan urung maksimal. Padahal sektor tersebut dinilai mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang cukup kuat bagi ASEAN.
"Itu merupakan potensi yang belum dioptimalkan oleh kawasan ASEAN. oleh karena itu dalam PED (Priority Economic Deliverable) salah satu yang ada adalah bagaimana kita mengembangkan ASEAN Blue Economy Framework. Ini adalah langkah konkret dari ASEAN Leader’s Declaration 2021 di Brunei Darusalam," ujarnya.
Baca juga : Empat Filosofi Wajah Baru TMII Sambut Spouse Program KTT ke-43 ASEAN
Kerangka kerja ekonomi biru ASEAN itu meliputi pada cara-cara pemanfaatan potensi wilayah perairan laut dengan menciptakan nilai. Itu perlu dilakukan secara inklusif dan berkelanjutan. Hal tersebut juga sejalan yang ada di dalam ASEAN Outlook on Indo-Pasific (AOIP).
Dengan adanya kerangka kerja itu, sambung Laksmi, akan menimbulkan aksi bersama negara-negara ASEAN untuk mengoptimalisasi potensi ekonomi biru. Kerangka tersebut juga dapat menjadi model ekonomi berkelanjutan kawasan, hingga mendukung sentralisasi ASEAN.
Karenanya komitmen yang kuat dan implementasi menyeluruh dari kerangka kerja tersebut perlu dipastikan keberlangsungannya.
"Diharapkan ini tidak berhenti pada keketuaan Indonesia, keketuaan selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan apa yang sudah dicapai. Karena ASEAN ini perlu untuk meng-utilize economic potential yang dimiliki dan perlu menemukan new source of growth," pungkas Laksmi. (Z-5)
Terkini Lainnya
Zohri Raih Emas Atletik 100 Meter Putra di AUG 2024
Indonesia Darurat TTPO, 3.700 PMI Jadi Korban, Komnas HAM Luncurkan Program 'Jalan Terjal'
Darurat Judol, Komisi A DPRD DKI Jakarta Dorong Satgas Segera Bertindak
Mempertahankan Batu Bara Dinilai Tingkatkan Risiko Kerugian Ekonomi di ASEAN
Himahi Universitas Budi Luhur Gelar ASEAN+ Youth Environmental Action 2024: Aksi Nyata Pemuda untuk Bumi
Ditjen Bina Adwil Matangkan Persiapan Indonesia di ASEAN Smart Cities Network
Pemerintah Dorong Penguatan Budi Daya Ikan di Tengah Perubahan Iklim
Pendekatan Diplomasi Dinilai Efektif Jaga Kedaulatan Maritim RI
Mengenal Teknik Geospasial dalam Teknologi Pemetaan Dunia Hidografi
Kekuatan Jangkauan Pasokan jadi Peluang Berkembangnya Bisnis Perikanan
Kepala BMKG Beberkan PR Dunia Wujudkan Laut yang Aman
Aruna Indonesia dan KKP Bahas Blue Economy Demi Ekosistem Kelautan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap