Segera Beroperasi, Pemerintah Pastikan tidak Ada Subsidi Tarif Kereta Cepat
![Segera Beroperasi, Pemerintah Pastikan tidak Ada Subsidi Tarif Kereta Cepat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/f47cc639135da9d970767755dfb067bc.jpg)
DIREKTUR Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal menjelaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu, (1/10).
Peresmian itu sekaligus mengoperasikan secara komersial moda kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Risal menuturkan pemerintah tidak memberikan subsidi kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) pada tarif KCJB karena bukan termasuk kereta ekonomi.
Hal ini sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Orang Dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi.
Baca juga : Minggu Ini, Luhut dan PM Tiongkok bakal Jajal Kereta Cepat
"Insya Allah, 1 Oktober peresmiannya. Tidak ada subsidi. Ya aturannya kan tidak boleh disubsidi," sebut Risal di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (4/9).
Baca juga : Beroperasi 1 Oktober, Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Disubsidi
Untuk tarif tiket KCJB, diusulkan sebesar Rp250 ribu-Rp350 ribu. Satu rangkaian kereta cepat relasi Jakarta-Bandung terdiri dari delapan kereta dengan panjang 208 meter yang memiliki tiga kelas pelayanan yaitu first class di kereta 1 & 8, business class di kereta 7, dan sisanya adalah ekonomi. Total, ada 601 kursi penumpang dalam satu rangkaian kereta.
"Belum ditentukan tarifnya, nanti dibahas bersama operator," kata Risal.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan ada pembahasan perihal tiket bundling atau penggabungan antara tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan kereta ringan atau light rail transit/LRT Jakarta–Bogor–Depok-Bekasi (Jabodebek).
"Ini lagi dibahas bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kemenhub untuk mengharapkan adanya bundling," ucapnya.
Dengan dihadirkan tiket bundling tersebut, diharapkan memudahkan masyarakat dalam mengakses moda transportasi terbaru yakni KCJB dan LRT Jabodebek dengan kereta pengumpan atau feeder untuk sampai ke lokasi tujuan penumpang.
Adapun usulan tiket KCJB sebesar Rp250 ribu-Rp350 ribu, tidak termasuk harga tiket kereta feeder.
"Supaya ini bisa cepat untuk sekali transaksi dengan kereta cepat, LRT dan feeder. Untuk kereta feeder penumpang kereta cepat cuma berhenti di Cimahi dan Bandung," pungkasnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Libur Panjang Idul Adha, 85 Ribu Tiket Whoosh Ludes Terjual
Volume Penumpang Kereta Whoosh Naik 28%
Hari Terakhir Cuti Lebaran, Volume Penumpang Whoosh Meningkat 40 Persen
KCIC: Hari Ini Puncak Arus Balik Lebaran Penumpang Whoosh
Simak Aturan Ukuran dan Berat Bagasi Kereta Cepat Whoosh dan Pengecualiannya
Temui Mahathir Mohamad, Megawati Bahas IKN dan Kereta Cepat
Ke Bandung, Puan Jajal Kereta Cepat Whoosh dan Kunjungi Pasar Cihapit
Kereta Cepat Whoosh Laris Manis Hingga 124 Ribu Tiket, PT KCIC Tambah Jadwal Keberangkatan
Kereta Cepat Dioperasikan Gratis Sebulan, KCIC Klaim Tak Merugi
Presiden akan Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Woosh' 1 Oktober
Gratis! Kereta Cepat Jakarta Bandung Bisa Dijajal hingga Akhir Bulan September
Tarif Terjauh Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipatok Rp300 Ribuan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap