visitaaponce.com

Segera Beroperasi, Pemerintah Pastikan tidak Ada Subsidi Tarif Kereta Cepat

Segera Beroperasi, Pemerintah Pastikan tidak Ada Subsidi Tarif Kereta Cepat
angkaian Electrical Multiple Unit (EMU) KCIC 400 AF menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)(Antara)

DIREKTUR Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal menjelaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu, (1/10). 

Peresmian itu sekaligus mengoperasikan secara komersial moda kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Risal menuturkan pemerintah tidak memberikan subsidi kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) pada tarif KCJB karena bukan termasuk kereta ekonomi. 

Hal ini sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Orang Dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi.

Baca juga : Minggu Ini, Luhut dan PM Tiongkok bakal Jajal Kereta Cepat

"Insya Allah, 1 Oktober peresmiannya. Tidak ada subsidi. Ya aturannya kan tidak boleh disubsidi," sebut Risal di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (4/9).

Baca juga : Beroperasi 1 Oktober, Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Disubsidi

Untuk tarif tiket KCJB, diusulkan sebesar Rp250 ribu-Rp350 ribu. Satu rangkaian kereta cepat relasi Jakarta-Bandung terdiri dari delapan kereta dengan panjang 208 meter yang memiliki tiga kelas pelayanan yaitu first class di kereta 1 & 8, business class di kereta 7, dan sisanya adalah ekonomi. Total, ada 601 kursi penumpang dalam satu rangkaian kereta.

"Belum ditentukan tarifnya, nanti dibahas bersama operator," kata Risal.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan ada pembahasan perihal tiket bundling atau penggabungan antara tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan kereta ringan atau light rail transit/LRT Jakarta–Bogor–Depok-Bekasi (Jabodebek).

"Ini lagi dibahas bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kemenhub untuk mengharapkan adanya bundling," ucapnya.

Dengan dihadirkan tiket bundling tersebut, diharapkan memudahkan masyarakat dalam mengakses moda transportasi terbaru yakni KCJB dan LRT Jabodebek dengan kereta pengumpan atau feeder untuk sampai ke lokasi tujuan penumpang.

Adapun usulan tiket KCJB sebesar Rp250 ribu-Rp350 ribu, tidak termasuk harga tiket kereta feeder.

"Supaya ini bisa cepat untuk sekali transaksi dengan kereta cepat, LRT dan feeder. Untuk kereta feeder penumpang kereta cepat cuma berhenti di Cimahi dan Bandung," pungkasnya. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat