visitaaponce.com

27 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok

27 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok
Ilustrasi beras Bulog(Antara )

KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meninjau proses bongkar muat beras impor dari Vietnam. Kali ini, ada sebanyak 27 ribu ton beras impor milik Bulog yang datang.

"Hari ini setelah memastikan stok beras SPHP Bulog terjaga di PIBC bersama Bapak Menteri BUMN, kami lengkapi dengan memastikan proses bongkar muat beras dari luar. Disini kita sedang bongkar muat sebanyak 27 ribu ton. Jumlah sebesar ini perlu waktu sampai 6 hari," kata Arief di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/10).

Ia mengatakan, datangnya beras asal Vietnam ini akan digunakan untuk pemenuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Seiring dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Bulog setidaknya mengamankan CBP tak kurang dari 1 juta ton.

Baca juga: Negara Pengekspor Lakukan Pembatasan, Stok Beras Bulog Jateng Berkurang

"Kita pastikan beras Bulog sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) akan siap setiap saat dan nantinya transfer stok ke awal 2024 akan ada 1 juta ton lebih. Arahan Bapak Presiden meminta bahwa stok CBP di Bulog tidak boleh kurang dari 1 juta. Bahkan diminta terus ditingkatkan hingga 1,5 sampai 2 juta ton. Stok Bulog hari ini secured di 1,7 juta ton," beber Arief.

Arief juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa bersikap tenang dalam menyikapi isu seputar beras. Ini karena stok beras nasional yang dimiliki pemerintah dipastikan tersedia dan cukup.

Baca juga: Mentan SYL Sebut Neraca Beras Aman, Hanya Kehilangan 380 Ton

"Masyarakat agar senantiasa tenang, kita punya ketersediaan stok beras yang cukup. Ini merupakan bagian dari 2 juta ton seperti yang diperintahkan Bapak Presiden dan akan masuk seluruhnya sebelum November," ungkapnya.

Lebih lanjut, Arief menyebut mulai ada penurunan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pasca penggelontoran beras SPHP. Ia pun mengatakan pada pasar turunan PIBC juga telah disalurkan beras SPHP.

"Perintah Bapak Presiden agar stok di PIBC bisa di 35 ribu. Hari ini stok beras sudah 31 ribu. Bulog sudah penuhi ke PIBC lebih dari 5 ribu ton dari Purchase Order (PO) sebanyak 8 ribu. Harga juga sudah turun seribu untuk beras medium di PIBC per hari ini. Ini yang kita harapkan pasca penggelontoran beras SPHP sejak tengah September," ujar Arief.

Ia menjelaskan, pasokan beras Bulog juga telah tersalurkan ke sejumlah pasar di Jakarta, salah satunya Pasar Rawamangun, Jakarta Timur. Disana, Arief memastikan beras Bulog dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 10.900 per kilogram.

"Tadi kami juga berkunjung ke Pasar Rawamangun yang merupakan downline dari INKOPPAS dan melihat langsung beras SPHP telah tersedia di outlet-outlet dengan harga jual maksimal Rp 10.900 per Kg," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Satgas Pangan Polri Kombes Pol Hermawan memastikan pihaknya akan melakukan pengawasan di pasar-pasar turunan. Ini merupakan pelaksanaan tugas sebagaimana perintah Presiden agar Polri turut andil dalam pengawasan dan pengamanan pangan strategis nasional.

"Beras SPHP Bulog sudah beredar sampai ke pasar turunan. Kami tentunya setelah sampai ke pasar turunan akan melakukan pengawasan. Hari ini pun kami mendampingi Kepala NFA untuk melakukan pengawasan mulai dari awal datang sampai nanti ke tingkat konsumen akhir. Harganya harus tetap sama di Rp 10.900 per Kg," ujar Hermawan. (Fik/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat