visitaaponce.com

Pengamat Minta Tarif Kereta Cepat Jangan Sikut-sikutan dengan Argo Parahyangan

Pengamat Minta Tarif Kereta Cepat Jangan Sikut-sikutan dengan Argo Parahyangan
Kereta cepat Jakarta-Bandung(MI/Andhika Prasetyo )

DIREKTUR eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang meminta kepada pemerintah untuk membedakan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh dengan kereta api (KA) Argo Parahyangan supaya tidak sikut-sikutan. Harga tiket KA Argo Parahyangan untuk kelas eksekutif dipatok Rp250 ribu, sama dengan rencana penerapan tiket Kereta Whoosh di kisaran Rp250 ribu-350 ribu.

"Dua moda transportasi ini kan ada di bawah satu operator yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI). Tapi, seperti saling cakar-cakaran dengan harga yang sama. Kan aneh," kata Deddy saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (5/10).

Menurutnya, pemerintah harus membagi segmentasi pasar pada kedua pengguna jasa angkutan tersebut. Ia menilai untuk target pasar KA Argo Parahyangan ialah kelas menengah ke bawah, sementara penumpang Kereta Whoosh dari kalangan menengah ke atas. Sehingga, diperlukan perbedaan tarif angkutan kedua moda transportasi itu.

Baca juga: Kereta Cepat Dioperasikan Gratis Sebulan, KCIC Klaim Tak Merugi

"Argo Parahyangan kan membidik segmentasi kelas menengah ke bawah, kalau kereta cepat itu membidik kelas menengah atas. Kalau bisa jangan membidik pangsa pasar yang sama," ucapnya.

Deddy kemudian mengusulkan tarif Kereta Whoosh bisa dipatok di atas Rp250 ribu untuk kelas ekonomi asal sudah dipaketkan atau bundling dengan tarif moda transportasi lainnya seperti dengan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) dan kereta pengumpan atau feeder.

Baca juga: Kereta Cepat Baru Bisa Balik Modal 70 Tahun Mendatang

Di satu sisi, pemerintah dapat menurunkan harga tiket KA Argo Parahyangan. Pasalnya, Deddy menyebut dengan tarif yang semakin mahal, KA Argo Parahyangan berpotensi kehilangan penumpang.

"Kalau saat weekend kan, tarif Argo Parahyangan bisa capai Rp350 ribu. Itu mahal. Penumpang di kereta itu akan semakin sepi dan banyak yang beralih ke travel. Ini perlu dipertimbangkan," tegasnya.

"Untuk Kereta Whoosh kalau memang mahal harus ada bundling dengan kereta lokal, LRT, atau dengan Damri untuk kemudahan penumpang," pungkasnya.

Sampai saat ini operator Kereta Whoosh, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) belum mengumumkan secara resmi besaran tarif moda transportasi baru itu. Hingga pertengahan Oktober ini, KCIC masih mengoperasikan Kereta Whoosh secara gratis.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan pihaknya akan mengumumkan tarif resmi Kereta Whoosh ke publik sebelum masa pengoperasian secara gratis berakhir pada pertengahan Oktober ini. Kisaran harga yang akan dipatok sebesar Rp250 ribu-350 ribu.

"Nanti kita akan infokan sebelum kereta cepat diterapkan berbayar," sebutnya. (Ins/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat