visitaaponce.com

LTKL Promosikan UMKM Bahan Alam di Inacraft 2023

LTKL Promosikan UMKM Bahan Alam di Inacraft 2023
Vitri Sekarsari dari LTKL dan Penulis Reni Kusuma Wardhani memberikan pengajaran tentang kain tenun dengan pewarna alam.(MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan)

LINGKAR Temu Kabupaten Lestari (LTKL) secara konsisten melakukan upaya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempromosikan produk unggulan kabupaten yang tergabung dalam LTKL kepada khalayak yang lebih luas. Hal ini mencakup konsumen, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta calon investor. Banyak orang masih belum menyadari keberadaan produk unggulan seperti kerajinan yang bukan hanya terbuat dari bahan alam tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. 

Untuk lebih mempromosikan produk unggulan dari kabupaten-kabupaten anggota LTKL, LTKL membawa karya UMKM berbasis alam, terutama kerajinan tangan dari bahan alami yang berasal dari upaya pelestarian hutan dan gambut, ke ajang Internasional Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2023 di Balai Sidang Jakarta Convention Center. 

Pada kesempatan ini, LTKL berkolaborasi dengan kaum muda yang aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lestari, termasuk pengembangan UMKM melalui Sentra Inkubasi UMKM dan kaum muda di kabupaten anggota LTKL. 

Diharapkan melalui strategi ini, peluang pasar yang lebih besar dapat terbuka, investasi berkelanjutan dapat diwujudkan, dan kolaborasi multipihak akan terus didorong untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan narasi berkelanjutan dari upaya pelestarian lingkungan dan ekonomi lestari yang ada di kabupaten anggota LTKL.

Di Inacraft, LTKL bermitra dengan pengajar berkain untuk memperagakan berbagai cara berkain menggunakan produk kain UMKM berbahan dasar alam. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu UMKM meningkatkan kualitas produk mereka dan memudahkan aksesnya kepada masyarakat umum. Kegiatan ini juga melibatkan media dan kaum muda.

Penulis Buku Step by Step 37 Gaya Mari Berkain Reni Kusuma Wardhani memberikan pengajaran tentang 12 gaya berkain yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

“Kita sekarang sudah mengarah ke eco-fashion, jadi yang menggunakan bahan-bahan alami, begitu juga dengan batik. Di berbagai daerah semua sekarang sudah berusaha beralih ke pengunaan pewarna alam,” jelas Reni.

Kepala Sekretariat Interim LTKL Ristika Istanti menekankan pentingnya kesadaran akan penggunaan produk lokal dan produk berbasis alam sebagai kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal di berbagai daerah. 

“Hal ini bisa jadi sumbangsih untuk pertumbuhan ekonomi dan pemulihan hutan, gambut, sungai, pesisir dan ekosistem penting Indonesia. Maka diharapkan semakin banyak orang yang bangga menggunakan produk lokal,” ujar ristika.

Kegiatan "bangga berkain" diharapkan dapat meruntuhkan batasan formal terkait dengan penggunaan eco-fashion, termasuk warisan tradisional seperti batik yang sering dianggap sebagai pakaian formal dan terbatas pada acara-acara tertentu. 

Para kaum muda berharap agar penggunaan kain wastra dan eco-fashion dapat menjadi bagian dari gaya berbusana sehari-hari, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan secara bersamaan.

Dalam acara Inacraft, beberapa produk unggulan akan dipamerkan untuk membuktikan bahwa kerajinan tradisional Indonesia memiliki kualitas internasional. Melalui strategi ini, LTKL berharap dapat membuka peluang pasar yang lebih besar, memungkinkan investasi berkelanjutan, dan mendorong kolaborasi multipihak untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan narasi berkelanjutan dari upaya pelestarian lingkungan dan ekonomi lestari yang ada di kabupaten anggota LTKL. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat