visitaaponce.com

Tiga Perusahaan Dirikan Perusahaan PatunganBiomassa Wood Pellet

Tiga Perusahaan Dirikan Perusahaan Patungan Biomassa Wood Pellet 
PT Mitra Investindo Tbk dan PT Prima Aset Lestari bersama Interra Resources Limited (IRL) menandatangani MoU mendirikan perusahaan patungan.(Ist)

PT Mitra Investindo Tbk (Perseroan) dan PT Prima Aset Lestari (PAL) bersama Interra Resources Limited (IRL) telah menandatangani perjanjian pemegang saham untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) Biomassa pada Senin (9/10). 

Mitra Investindo dan PAL bersama-sama akan memiliki 60% (enam puluh persen) saham perusahaan patungan, dan IRL akan mengambil bagian 40% saham.

Dalam keterangan pers, Jumat (13/10), Mitra Investindo nantinya akan memegang mayoritas saham pada perusahaan patungan, setelah terpenuhinya persyaratan dan persetujuan lainnya yang diperlukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Mitra Investindo, ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan dan hukum yang berlaku.

Baca juga: Produksi Bioavtur-SAF, Kilang Pertamina Dukung Pengurangan Emisi Karbon

Perusahaan patungan ini berencana membangun dan mengoperasikan pabrik wood pellet di Sumatera dengan target pembangunan dimulai pada awal tahun 2024 dan diharapkan mulai beroperasi pada Semester I – 2025, dengan perkiraan total nilai investasi sekitar USD 4.800.000

Energi Hijau, Energi Masa Depan Global

Wood pellet sebagai salah satu jenis bahan bakar alternatif EBT  dapat dikategorikan sebagai produk hijau (green product) dan lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Pengembangan Biomassa Jadi Ceruk Ekonomi Baru Bagi Masyarakat

Woodpellet memegang peran penting dalam lanskap energi hijau EBT dan energi masa depan global yang memiliki potensi pasar luas ditengah tuntutan global untuk mereduksi emisi karbon.

Baca juga; Gandeng Elektrika Nusantara, PLN Sulap Limbah Sawit Jadi Co-Firing Biomassa

Menuju visi global dalam mencapai target karbon netral atau net zero emission (NZE) tahun 2050, Indonesia mentargetkan bauran EBT modern (di luar penggunaan bioenergy tradisional) dengan capaian sebesar 23 %  dari total energi primer pada tahun 2025 dan 31% pada 2050. 

Perseroan yakin dengan penambahan kegiatan usaha baru dalam bisnis EBT melalui pengembangan industri wood pellet akan memberikan nilai tambah tidak hanya kepada Perseroan, tetapi lebih luas kepada masyarakat dan lingkungan.  

Nantinya masyarakat menjadi salah satu mitra Perseroan dalam memasok bahan baku produksi, yang pada gilirannya  diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial, ketahanan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan serta ketahanan energi nasional .(RO/S-4)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat