visitaaponce.com

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun
Ilustrasi.(Freepik)

EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun. Jumlah tersebut setara 30% dari laba perusahaan yang didapat di tahun lalu sebesar Rp5,62 triliun. 

Direktur Utama (Dirut) Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, menyampaikan laba di 2023 naik 20,4% dari tahun sebelumnya. "Dalam hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), kami bagikan pembayaran dividen sebesar 30% dari profit yang kami bukukan di 2023," ungkapnya dalam Paparan Publik Tahunan (PUBEX) di Jakarta, Kamis (27/6).

Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp23,86 triliun di 2023 atau naik 149,4% dari tahun sebelumnya Rp9,56 triliun. Pendapatan ini berasal dari kontrak pengolahan nikel senilai Rp20,76 triliun dan penambangan nikel sebesar Rp3,09 triliun.

Baca juga : RUPST Bank Mandiri Sepakat Tebar Dividen Rp33,03 Triliun

Roy menuturkan pemegang saham juga memutuskan persetujuan untuk pembelian kembali saham (buyback) yang dikeluarkan oleh perseroan dengan mengalokasikan maksimal Rp1 triliun dengan jangka waktu pelaksanaan dalam dua belas bulan setelah diperolehnya persetujuan. "Harga nilai saham NCKL belum mencerminkan fundamental perusahaan yang cukup baik, sehingga manajemen merencanakan buyback," ucapnya.

Selain itu, dalam rangka penambahan modal perseroan, dilakukan penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Sebanyak tiga investor akan menjadi pemodal strategis perseroan. "Soal rights issue, saat ini ketiga investor sudah menyelesaikan proses due diligence atua tahapan peninjauan secara saksama," tuturnya.

NCKL akan ekspansi dengan meningkatkan kapasitas produksi masing-masing sebesar 120 ribu ton metal per tahun untuk feronikel dan MHP atau campuran padatan hidroksida dari nikel dan cobalt hingga akhir 2024. Produksi tambang berasal dari dua tambang yang telah beroperasi yakni PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP) dan PT Gane Permai Sentosa (PT.GPS). Pada kuartal pertama 2024, produksi tambang mencapai 5,88 juta wet metric ton (wmt), meningkat 38% dari periode yang sama di tahun sebelumya.

NCKL juga menargetkan fasilitas pemurnian atau smelter berbasis High Pressure Acid Leach (HPAL) berkapasitas 65.000 ton per tahun beroperasi pada tahun ini. Kemudian, pembangunan smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ketiga bakal beroperasi di 2025. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan NCKL Suparsin Darmo Liwan menuturkan di tahun ini belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan sebesar US$60 juta-US$70 juta atau sekitar Rp984 miliar-1,14 triliun (kurs Rp16.409). "Realisasi capex di kuartal I 2024 hampir US$10 juta," pungkasnya. (Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat