visitaaponce.com

KEMENTERIAN Ketenaga­kerjaan (Kemenaker) kembali menggelar Festival Pelatihan Vokasi yang dilaksanakan setiap bulan Oktober. Kegiatan itu dimulai dengan agenda open house di seluruh satuan balai pelatihan vokasi dan produktivitas. Puncaknya, Kemenaker menyelenggarakan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 di Jakarta Internasional Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta, pada 27-29 Oktober 2023.

Festival Pelatihan Vokasi 2023 ialah acara tahunan Kemenaker yang kedua kalinya, setelah sebelumnya digelar pada 2022. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan dasar kegiatan Festival Pelatihan Vokasi ini adalah Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

“Kementerian Ketenaga­kerjaan diberikan mandat menjadi leading sector dalam penyelenggaraan pelatihan vokasi,” ucap Ida saat membuka Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023, di Jakarta, kemarin.

Baca juga: Masyarakat Antusias Kunjungi Pameran Pelatihan dan Produksi Vokasi Kemenaker

Ia mengatakan tujuan acara tersebut yakni memberikan informasi tentang pentingnya pelatihan vokasi. Selain itu, memfasilitasi pemangku kepentingan termasuk pencari kerja, pemberi kerja, dan stakeholder ketenagakerjaan lainnya untuk melakukan proses bisnis (business process) pelatihan vokasi.

Alasan dipilihnya Oktober sebagai Bulan Vokasi karena bertepatan dengan Sumpah Pemuda. “Pada Oktober ­biasanya ada proses kelulusan peserta didik tahun ajaran sebelumnya,” kata Ida.

Menurutnya, Bulan Vokasi ini sejatinya jadi agenda besar Kementerian Ketenaga­kerjaan untuk menampilkan ekosistem pelatihan vokasi. Rangkaian acara Festival Pelatihan Vokasi 2023 dibarengi kegiatan pameran pelatihan dan produk vokasi, job fair nasional, seminar, talkshow, sertifikasi gratis, layanan ketenagakerjaan, lomba keterampilan, meet up ekosistem pelatihan vokasi ketenagakerjaan, dan kegiatan hiburan.

56.566 lowongan

Festival Pelatihan Vokasi 2023 mengambil tema Indonesia Terus Melaju Bersama Pelatihan Vokasi. Target peserta adalah pencari kerja dari berbagai latar belakang pendidikan, alumni pelatihan vokasi, lembaga pelatihan kerja pemerintah daerah/swasta, dunia usaha, dan industri.

Dalam pelaksanaan job fair, Kemenaker akan menyedia­kan 56.566 lowongan pekerjaan dari 135 perusahaan. Sebanyak 10 perusahaan di antaranya membuka lowong­an kerja untuk penyandang disabilitas.

Baca juga: Menaker Resmikan Gedung Workshop Pelatihan Pariwisata di Surakarta 

Melalu festival tersebut, kata Ida, pihaknya ingin menjembatani kesenjangan antara keterampilan tenaga kerja saat ini dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. “Kami berpandangan pelatihan ialah bentuk pendidikan implementatif yang mampu mencetak tenaga kerja dengan keterampilan praktis dan siap kerja pada berbagai sektor, dan menyiapkan mereka menjadi pelaku usaha,” jelasnya.

Ia menyebut tahun lalu serapan pekerja dari acara itu mencapai 15.000 tenaga kerja. Ia berharap tahun ini acara berjalan efektif dalam mempertemukan pemberi kerja dengan pencari kerja. “Mudah-mudahan ketemu jodoh, tersedia lapangan kerja 56 ribu sekian,” katanya.

Hampir semua sektor dunia usaha turut berpartisipasi dalam festival ini. Dengan pasar kerja yang disediakan Kemenaker, kata Ida, pihaknya bisa memastikan keterampilan yang dilakukan melalui pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

“Ini fungsi ketersediaan pasar kerja di Kementerian Ketenagakerjaan. Tahu pasar kerjanya, kami siapkan pelatihannya, baik di balai pelatihan kerja (BLK) vokasi pemerintah, maupun BLK pemerintah daerah dan BLK swasta,” pungkasnya. (Ifa/S-2)