visitaaponce.com

Chandra Asri Raup Pendapatan US1,662 Miliar di Kuartal Ketiga 2023

Chandra Asri Raup Pendapatan US$1,662 Miliar di Kuartal Ketiga 2023
Ilustrasi pekerja melakukan monitoring pembangunan pabrik milik PT Chandra Asri.(Antara)

PT Chandra Asri Petrochemical menorehkan kinerja bisnis yang positif di kuartal ketiga 2023. Perusahaan mencatat pendapatan bersih sebesar US$1,662 miliar Dengan pendapatan tersebut, posisi EBITDA Chandra Asri mencapai US$108,9 juta, naik 881% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya US$11,1 juta.

Perusahaan juga berhasil mempertahankan posisi likuiditas US$2,34 miliar pada periode ini. Likuiditas tersebut terdiri dari kas dan setara kas sebesar US$823 juta, surat berharga US$1.099,2 juta, dan fasilitas kredit revolving berkomitmen yang tersedia sebesar US$415 juta.

Adapun total aset Perseroan mencapai US$4.999,2 juta pada kuartal ketuga tahun ini, naik tipis 1,4% dari posisi US$4.929,9 juta di kuartal IV-2022.

Baca juga: Akselerasi Pertumbuhan Kredit dan Laba, BNI Tetap Kedepankan Aspek Kehati-hatian dalam Manajemen Risiko dan Likuiditas

Direktur Sumber Daya Manusia & Urusan Korporat Chandra Asri, Suryandi, mengungkapkan, meski terdapat ketidakpastian geopolitik dan harga energi, perusahaan tetap menetapkan target positif untuk prospek jangka panjang.

"Kami secara tekun menjalankan rencana ekspansi dengan fokus dan disiplin sembari memperkuat rantai nilai industri di Indonesia," ujar Suryandi melalui keterangan resmi, Senin (31/10).

Baca juga: Pertumbuhan Nasabah dan DPK Dorong Kinerja Bank Jago di Kuartal III 2023

Selama kuartal ketiga 2023, Chandra Asri bekerja sama dengan BRI untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bagi pelanggan domestik Chandra Asri. Fasilitas pembiayaan itu diberikan untuk mendongkrak volume transaksi grosir sekaligus mendukung fokus Indonesia dalam meningkatkan industri hilir melalui optimalisasi pengolahan bahan baku dalam negeri yang berkelanjutan.

Baru-baru ini Chandra Asri telah menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dalam rangka mendukung pengembangan hilirisasi aluminium sekaligus mewujudkan percepatan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dalam negeri.  

Kerja sama tersebut meliputi potensi penyediaan pasokan kaustik soda basah yang menjadi bahan baku utama produksi aluminium serta komponen battery pack untuk EV oleh anak usaha Chandra Asri, PT Chandra Asri Alkali (CAA), kepada INALUM dengan volume hingga 120.000 MT per tahun. Selain itu, INALUM juga tengah menelaah potensi penyertaan ekuitas di CAA hingga 10%. Chandra Asri dan INALUM berupaya memfasilitasi pertumbuhan industri midstream dan hilir aluminium, khususnya untuk kendaraan listrik di dalam negeri

"Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi mitra pertumbuhan yang secara efektif menjawab tantangan permintaan domestik dan mempertahankan industri hilir di Indonesia," tandasnya. (RO/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat