visitaaponce.com

Adaro Minerals Catatkan Kenaikan Volume Produksi dan Penjualan pada Kuartal I 2024

Adaro Minerals Catatkan Kenaikan Volume Produksi dan Penjualan pada Kuartal I 2024
Logo Adaro Minerals.(DOK ADARO MINERALS)

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI, BEI: ADMR) pada Rabu (1/5) mengumumkan laporan keuangan konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024 ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Minerals Christian Ariano Rachmat mengatakan bahwa pencapaian Adaro Minerals pada kuartal I 2024 ini menjadi awal yang baik bagi perusahaan untuk tahun ini.

"Walaupun harga jual mulai kembali normal menjelang akhir kuartal ini, kami senang dengan penerimaan pasar yang semakin kuat terhadap produk-produk kami, tidak hanya dari para pelanggan seaborne, melainkan juga dari para pembeli domestik. Selain itu, investasi pada infrastruktur pertambangan untuk mendukung pertumbuhan produksi berjalan sesuai rencana, begitu pula investasi kami pada peleburan aluminium," ucapnya dilansir dari keterangan yang diterima pada Rabu (1/5).

Baca juga : Laporan Keuangan dengan Standar Audit Permudah Perusahaan Go Public

Adapun volume produksi Adaro Minerals pada Kuartal I 2024 mencapai 1,56 juta ton dengan penjualan mencapai 1,05 juta ton, atau masing-masing naik 27 persen dan 24 persen dari Kuartal I 2023. Sedangkan volume pengupasan lapisan penutup naik 62 persen menjadi 5,34 juta bank cubic meter (bcm), dengan nisbah kupas mencapai 3,43x dibandingkan 2,70x pada Kuartal I 2023.

"EBITDA operasional Kuartal I 2024 sebesar US$156,07 juta setara dengan kenaikan 28 persen y-o-y, berkat kenaikan volume penjualan. Laba inti naik 36 persen menjadi US$118,13 juta. EBITDA operasional dan laba inti tidak meliputi komponen-komponen non operasional maupun komponen- komponen yang tidak berulang, sehingga mencerminkan kinerja bisnis inti," jelasnya.

Untuk belanja modal pada periode ini, sambung dia, telah mencapai US$77,10 juta seiring perkembangan proses konstruksi smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan progres proyek- proyek infrastruktur di PT Maruwai Coal (MC).

Baca juga : Saratoga Raih Pendapatan Dividen Rp 1,5 triliun di Semester I-2023

"KAI berfokus pada penyelesaian perbaikan tanah, pekerjaan penimbunan, dan pekerjaan fondasi di area smelter aluminium. KAI telah merampungkan sandaran dermaga kargo berat dan fase pertama pengerukan di area jetty. Lebih lanjut, KAI juga telah merampungkan pekerjaan lahan di area mess karyawan," ungkapnya.

Di sisi lain, di kuartal I 2024 perusahaan berhasil mencetak laba dengan kenaikan 15 persen menjadi US$274,54 juta karena volume penjualan, yang mengimbangi penurunan ASP sebesar 7 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu.

"Produk batu bara metalurgi AMI yang berkualitas tinggi dijual ke basis pelanggan yang beragam di Jepang, Indonesia, Korea Selatan, Tiongkok, dan India. Volume produksi pada kuartal I 2024 naik 27 persen menjadi 1,56 juta ton, sedangkan volume pengupasan lapisan penutup naik 62% menjadi 5,34 juta bcm, sehingga nisbah kupas mencapai 3,43x untuk kuartal I 2024," ungkapnya.

Baca juga : Dividen Dianggap Terlalu Besar, BEI: Sudah Diperhitungkan oleh Emiten

Sementara itu, beban pokok pendapatan perusahaan di kuartal I 2024 naik sebesar 13 persen menjadi US$117,47 juta, terutama karena kenaikan volume pengupasan lapisan penutup maupun produksi. Sedangkan royalti kepada Pemerintah turun 14 persen menjadi US$40,98 juta karena penurunan harga.

Terkait biaya penambangan, Adaro Minerals mencatatkan kenaikan 44 persen menjadi US$45,65 juta, lalu, untuk biaya pengolahan batu bara Adaro Minerals mencatat kenaikan 40 persen menjadi US$6,4 juta, sementara biaya pengangkutan dan bongkar muat naik 35 persen menjadi US$29,53 juta.

Berikutnya, konsumsi bahan bakar pada kuartal I 2024 naik 47 persen karena peningkatan aktivitas, sementara biaya bahan bakar per liter turun 12 persen secara Year on Year (YoY). Biaya kas

Baca juga : RUPS Delta Dunia Group Setujui Bagi Dividen dan Penerbitan Surat Utang

batu bara per ton pada kuartal I 2024 pun turun 20 persein seiring dengan peningkatan operasi dan volume.

Kemudian, Adaro Minerals mencatatkan bahwa beban usaha pada kuartal I 2024 turun 48 persen menjadi US$11,28 juta karena perusahaan belum mengalokasikan cadangan untuk pembayaran penetapan pemerintah pada kuartal I tahun ini karena alokasi penjualan perusahaan untuk pasar domestik.

Sedangkan untuk bisya karyawan, Adaro Minerals mencatatkan kenaikan 24 persen menjadi US$3,72 juta karena penambahan karyawan untuk mendukung ekspansi.

Untuk EBITDA operasional di kuartal I 2024, Adaro Minerals mencatatkan kenaikan 28 persen menjadi US$156 juta, dan margin EBITDA operasional periode ini mencapai 57 persen, sedangkan untuk laba inti di kuartal I tahun ini naik 36 persen menjadi US$118,13 juta.

"Kenaikan volume penjualan pada periode ini juga meningkatkan pendapatan, sementara beban operasional tercatat jauh lebih rendah," imbuhnya.

Adapun total aset yang dimiliki Adaro Minerals di akhir kuartal I tahun ini naik 33 persen menjadi US$1.782 juta yang terdiri dari US$892,41 juta aset lancar dan US$889,95 juta aset non lancar. Sementara untuk saldo kas pada akhir kuartal I 2024 naik 32 persen menjadi US$620,31 juta berkat arus kas yang tinggi.

Pada akhir kuartal I 2024, Adaro Minerals juga mencatatkan total liabilitas turun 5 persen menjadi US$629,53 juta. Sedangkan liabilitas lancar naik 4 persen menjadi US$201,30 juta karena kenaikan utang usaha, untuk liabilitas non lancar juga tercatat turun 9 persen menjadi US$428,23 juta per akhir kuartal I 2024 karena pinjaman dari pemegang saham turun 32 persen menjadi US$296,88 juta setelah pembayaran sejumlah US$20 juta pada periode ini. Dan untuk bank per akhir kuartal I tahun ini tercatat tercatat US$98,47 juta setelah dikurangi biaya pinjaman serta seiring dimulainya penarikan pinjaman untuk KAI.

Dari sisi ekuitas, pada akhir kuartal I tahun ini Adaro Minerals mencatatkan kenaikan 70 persen US$1.153 juta karena laba ditahan naik menjadi US$969,94 juta berkat kenaikan laba.

"Arus kas dari aktivitas operasi pada kuartal I 2024 naik signifikan menjadi US$139,72 juta dari US$7,67 juta pada kuartal I 2023 terutama karena kenaikan penerimaan dari para pelanggan seiring kenaikan pendapatan," papar Christian.

Adaro Minerals juga mencatat arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi sebesar US$77,10 juta pada kuartal I 2024 karena kenaikan signifikan pada pembelian aset tetap menjadi US$76,17 juta pada kuartal I 2024 yang terkait dengan proyek-proyek infrastruktur MC dan konstruksi smelter aluminium KAI.

Terakhir, terkait dengan arus kas yang digunakan dari aktivitas pembiayaan pada kuartal I tahun ini naik 15 persen menjadi US$29,58 juta terutama karena pembayaran pinjaman kepada para pemegang saham sebesar US$20 juta. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat