visitaaponce.com

Saratoga Raih Pendapatan Dividen Rp 1,5 triliun di Semester I-2023

Saratoga Raih Pendapatan Dividen Rp 1,5 triliun di Semester I-2023
Ilustrasi(Antara/Galih Pradipta )

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (kode saham: SRTG) berhasil memperkuat arus kas perusahaan. Pada semester I-2023, dengan mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp 1,5 triliun, naik 9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sebagai perusahaan investasi, pada semester I-2023 Saratoga mencatatkan net asset value (NAV) sebesar Rp 47,5 triliun. Pada periode ini dengan dukungan arus kas yang kuat, Saratoga juga telah membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 1 triliun atau sekitar Rp 75 per saham yang menghasilkan dividen yield sebesar 4,4 persen.

"Jumlah dividen tunai itu naik 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 810 miliar atau Rp 60 per saham," kata Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan, melalui keterangan yang diterima, Sabtu (29/7).

Baca juga: Dividen Dianggap Terlalu Besar, BEI: Sudah Diperhitungkan oleh Emiten

Devin mengatakan peningkatan penerimaan dividen dari perusahaan portofolio memperkuat kinerja perusahaan dari sisi arus kas yang terus tumbuh positif.

"Perusahaan secara disiplin mengimplementasikan strategi investasi yang mendorong peningkatan nilai portofolio secara keseluruhan. Kami juga mengoptimalkan setiap peluang investasi baru sebagai untuk menjaga pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang," kata Devin.

Baca juga: Aturan Baru DHE SDA Parkir di Indonesia Diperkirakan Capai 100 Miliar Dolar AS

Menurut Devin, sebagai negara dengan populasi yang terus bertumbuh dan didukung oleh potensi sumber daya alam yang tinggi serta perekonomian yang tumbuh positif, Indonesia tetap menawarkan peluang investasi yang sangat menarik.

Oleh karena itu, Saratoga akan terus memperkuat investasi di sektor-sektor penggerak ekonomi yang bernilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

"Perusahaan berkomitmen untuk memperkuat portofolio investasi yang sudah ada, khususnya pada infrastruktur digital dan energi terbarukan, serta melanjutkan diversifikasi investasi pada sektor lain seperti pelayanan kesehatan dan produk konsumen, melalui kerja sama dengan mitra strategis,” kata Devin.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengungkapkan sepanjang semester I-2023, Saratoga mampu mempertahankan rasio biaya dan utang yang sehat dengan biaya operasional sebesar 0,5 persen dari NAV dan loan to value sebesar 1,1 persen.

"Selain dari arus kas yang kuat, kondisi ini tercapai karena perusahaan menjalankan strategi dengan prinsip kehati-hatian dalam operasional dan pengelolaan modal,” kata Lany.

Di tengah tingkat suku bunga yang masih tinggi, Saratoga berhasil menurunkan beban bunga di semester I-2023 sebesar 53 persen dibandingkan dengan semester I-2022, melalui inisiatif pengurangan utang.

Posisi utang bersih perusahaan pada periode ini adalah Rp507 miliar, dibandingkan Rp688 miliar pada akhir 2022.

Pada periode semester I-2023, harga saham di sejumlah portofolio Saratoga menurun, seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Hal ini kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba/rugi perusahaan. Namun, nilai kerugian yang tercatat pada semester I-2023, sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi.

Sebagai perusahaan investasi, Saratoga selalu melakukan penyesuaian nilai setiap portofolio secara mark to market. Dengan posisi likuiditas perusahaan yang kuat, mereka optimistis strategi investasi dapat dieksekusi secara optimal dan memberikan nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham, baik melalui peningkatan nilai NAV perusahaan maupun distribusi dividen.

"Nilai investasi portofolio Saratoga yang sudah listed (Tbk.), dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari peningkatan inflasi, suku bunga, dan pergerakan harga komoditas. Perusahaan senantiasa siap dengan strategi yang komprehensif dan terukur untuk menghadapi situasi yang menantang," kata Lany. (Try/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat