IHSG Menanti Data Manufaktur dan Inflasi Indonesia
![IHSG Menanti Data Manufaktur dan Inflasi Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/ebc2281f6e19443e24d6f45d15a3334b.jpg)
RILIS data indeks manufaktur dan inflasi Indonesia pada Rabu (1/11) akan memberikan arah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks manufaktur Indonesia untuk Oktober secara konsensus diprediksi tumbuh melambat atau tercatat di level 52, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 52,3.
"Hal ini dipengaruhi oleh kondisi permintaan global yang turun akibat ketidakpastian perekonomian global, geopolitik, dan interest rate AS yang terus tinggi, sehingga berefek pada pertumbuhan pesanan baru," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Rabu (1/11).
Meski melambat pertumbuhannya, zona aktivitas manufaktur Indonesia masih di zona ekspansi. Artinya, ini memberikan indikasi masih menggeliatnya aktivitas manufaktur dalam negeri dan juga memberikan pandangan positif pada kepercayaan dunia usaha dalam negeri terutama pada sektor manufaktur.
Baca juga: CSIS: Ekonomi RI Diramalkan Tetap Bertahan di Angka 5%
Sementara itu, diprediksi inflasi bulan Oktober akan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pasar memprediksi inflasi akan berada di level 2,4% YoY atau naik daripada bulan sebelumnya yang sebesar 2,28% YoY. Prediksi kenaikan inflasi tersebut memperhatikan kenaikan harga pangan.
El Nino menyebabkan kemarau panjang sehingga pemerintah harus menjaga stabilitas ketersediaan stok pangan dan stabilitas harga pangan. Sebelumnya, BMKG menyebutkan 63% Wilayah di Indonesia saat ini telah terdampak El Nino.
Baca juga: IHSG Berpeluang Fluktuatif Seiring Kekhawatiran Ketidakpastian Global
Daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrem. Pasar khawatir bahwa ini akan berdampak pada ketersediaan stok pangan. "Sehingga akan memicu lonjakan harga pangan yang memberikan tekanan pada inflasi. Namun, inflasi intuk bulan oktober diprediksi masih terkendali dan masih di rentang target inflasi 2% - 4% untuk tahun 2023," kata Nico. (Z-3)
Terkini Lainnya
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Perluas Pasar, Manufaktur Furnitur Metal Jalin Kerja Sama OEM 20 Brand Ternama
Dorong Pertumbuhan Industri Manufaktur Bernilai Tambah Tinggi
Rupiah 4 Juni 2024 Menguat 10 Poin
IHSG Senin (3/6) Ditutup Menguat Ikuti Bursa Kawasan Asia
Pengangguran Gen Z Tinggi, Pemerintah Diminta Prioritaskan Sektor Padat Karya
Bertemu Mendag Korea, Wamendag RI Sampaikan Komitmen Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap