visitaaponce.com

IHSG Menanti Data Manufaktur dan Inflasi Indonesia

IHSG Menanti Data Manufaktur dan Inflasi Indonesia
Ilustrasi - Pergerakan IHSG akan terpengaruh pada data indeks manufaktur dan inflasi yang akan dirilis hari ini.(MI/Adam Dwi)

RILIS data indeks manufaktur dan inflasi Indonesia pada Rabu (1/11) akan memberikan arah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks manufaktur Indonesia untuk Oktober secara konsensus diprediksi tumbuh melambat atau tercatat di level 52, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 52,3.

"Hal ini dipengaruhi oleh kondisi permintaan global yang turun akibat ketidakpastian perekonomian global, geopolitik, dan interest rate AS yang terus tinggi, sehingga berefek pada pertumbuhan pesanan baru," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Rabu (1/11).

Meski melambat pertumbuhannya, zona aktivitas manufaktur Indonesia masih di zona ekspansi. Artinya, ini memberikan indikasi masih menggeliatnya aktivitas manufaktur dalam negeri dan juga memberikan pandangan positif pada kepercayaan dunia usaha dalam negeri terutama pada sektor manufaktur.

Baca juga: CSIS: Ekonomi RI Diramalkan Tetap Bertahan di Angka 5%

Sementara itu, diprediksi inflasi bulan Oktober akan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pasar memprediksi inflasi akan berada di level 2,4% YoY atau naik daripada bulan sebelumnya yang sebesar 2,28% YoY. Prediksi kenaikan inflasi tersebut memperhatikan kenaikan harga pangan.

El Nino menyebabkan kemarau panjang sehingga pemerintah harus menjaga stabilitas ketersediaan stok pangan dan stabilitas harga pangan. Sebelumnya, BMKG menyebutkan 63% Wilayah di Indonesia saat ini telah terdampak El Nino.

Baca juga: IHSG Berpeluang Fluktuatif Seiring Kekhawatiran Ketidakpastian Global

Daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrem. Pasar khawatir bahwa ini akan berdampak pada ketersediaan stok pangan. "Sehingga akan memicu lonjakan harga pangan yang memberikan tekanan pada inflasi. Namun, inflasi intuk bulan oktober diprediksi masih terkendali dan masih di rentang target inflasi 2% - 4% untuk tahun 2023," kata Nico. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat