CSIS Ekonomi RI Diramalkan Tetap Bertahan di Angka 5
![CSIS: Ekonomi RI Diramalkan Tetap Bertahan di Angka 5%](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/555ede8237cb2f4c778e387b76b2a439.jpg)
EKONOMI Indonesia diramalkan bisa bertahan tumbuh di angka 5% di tahun ini, meski ekonomi global masih diterpa ketidakpastian. Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar Bambang Hirawan mengatakan hal itu, Sabtu (28/10).
Ia menyebut tahun politik di Tanah Air akan mendorong belanja masyarakat. Sebanyak 50% dari pertumbuhan ekonomi, ungkap Fajar, berasal dari konsumsi rumah tangga, sisanya dari investasi, kemudian ekspor dan impor
"Pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas harga komoditas. Dengan begitu, ekonomi Indonesia bisa tumbuh di angka 5%," ujarnya.
Baca juga : Ketidakpastian Ekonomi akan Berlangsung Satu Dekade ke Depan
Selain perang Hamas dan Israel yang memicu tersendatnya pasokan energi dan pangan global, Fajar menambahkan ketidakpastian global juga dipicu perlambatan ekonomi Amerika dan Tiongkok.
Saat ini Amerika berada pada tekanan inflasi, sehingga memaksa The Fed harus menahan daya beli masyarakat. Namun pada sisi lain The Fed juga harus bisa menjaga jumlah uang yang beredar. Sementara, Tiongkok saat ini sedang mengalami kisruh Evergrande yang mengalami permasalahan keuangan.
Baca juga : Pemerintah akan Keluarkan Paket Kebijakan Jaga Pertumbuhan Ekonomi Tetap 5%
“Kita berharap ketegangan Amerika dan Tiongkok pun mereda sehingga ada normalisasi yang dapat membuat iklim ekonomi kembali membaik,” ujarnya.
Sementara itu, platform literasi keuangan, Tumbuh Makna menyebut dalam analisisnya, dalam 12 bulan ke depan, kelas aset ekuitas diperkirakan laba per sahamnya atau earning per share (EPS) dari indeks harga saham gabungan (IHSG) akan tumbuh 5 % hingga 6% dan bisa diperdagangkan pada price earning (PE) 14,6 kali. IHSG diprediksi berpeluang untuk mencapai level 7.700 di akhir 2023 hingga akhir kuartal III 2024.
"Pada akhir tahun ini, berdasarkan riset yang kami lakukan bahwa ada kecenderungan IHSG akan tumbuh terbatas, sehingga kami menyarankan investor perlu memiliki time horizon yang lebih panjang,” kata Co-Founder Tumbuh Makna Benny Sufami. (Z-4)
Terkini Lainnya
Menakar Outlook Tengah Tahun Perekonomian Global
Stabilitas Transisi Kekuasaan Kunci Penting Hadapi Gejolak Ekonomi Global
Microsoft Corporation Umumkan Investasi Sebesar US$ 1,7 Miliar ke Indonesia
BSI Cetak Laba Rp1,71 Triliun pada Kuartal Pertama 2024
CoRE Beri Catatan Ekonomi Indonesia di Awal Tahun
Risiko Ekonomi Meningkat, Pemerintah Diminta Hati-Hati Kelola Anggaran
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Bangun Pabrik Ketiga, Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun
Family Office Harus Didukung Kepastian Hukum dan Keamanan Data
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap