Ekonom Restrukturisasi Keuangan BUMN Karya Harus Berhasil
EKONOM menilai restrukturisasi keuangan yang sedang dilakukan BUMN karya perlu dilakukan. Restrukturisasi diyakini akan menyelamatkan perusahaan milik negara tersebut.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menuturkan, restrukturisasi keuangan BUMN karya adalah sebuah keharusan. Menurutnya, BUMN karya sudah memiliki peran yang sangat besar dalam membangun berbagai proyek infrastruktur.
“Restrukturisasi keuangan adalah sebuah keharusan. BUMN karya sudah memiliki peran yg sangat besar dalam membangun berbagai proyek infrastruktur,” katanya lewat keterangan yang diterima, Jumat (3/11).
Baca juga: Kementerian BUMN Pastikan Dukung Aquabike Jetski World Championship
Menurut Piter, BUMN pada dasarnya tidak memiliki permasalahan selain masalah likuiditas, sehingga permasalahan yang ada bisa diselesaikan lewat restrukturisasi.
Dalam konteks itu, restrukturisasi perlu dipastikan dapat menjalankan fungsinya, yakni memperbaiki finansial perusahaan. “Tidak boleh ada kata gagal dalam restrukturisasi ini,” ujar dia.
Sementara itu, Peneliti Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut proses restrukturisasi keuangan merupakan salah satu jalan yang bisa dilakukan BUMN karya saat ini, karena restrukturisasi dapat memperbaiki kondisi keuangan secara bertahap.
Baca juga: Wamen BUMN: Tiongkok Mulai Garap Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Meski begitu, ia mengingatkan restrukturisasi bukanlah solusi instan yang bisa langsung terlihat hasilnya untuk sebuah perusahaan.
Dia menjelaskan restrukturisasi keuangan bisa membantu sebuah perusahaan dalam memperbaiki finansial perusahaan, seperti melalui perpanjangan tenor utang, penurunan suku bunga utang, pemotongan pokok utang, hingga opsi konversi utama menjadi sebuah ekuitas.
Namun, lanjut dia, berbagai jalan yang ditempuh itu perlu dilakukan secara tepat agar hasil yang diharapkan bisa tercapai.
“Oleh karena itu, saya pikir sebuah tim menjadi penting untuk disediakan untuk kemudian memaksimalkan proses dari restrukturisasi finansial beberapa BUMN ini,” kata Yusuf.
Yusuf menegaskan proses restrukturisasi keuangan BUMN karya tidak boleh gagal karena akan memberikan dampak, baik ke perusahaan, obligor, kreditur, maupun vendor.
Bagi obligor, misalnya, kegagalan restrukturisasi dapat menjadi preseden buruk ketika perusahaan tidak bisa membayar utang pada jangka waktu yang sudah ditentukan.
Sementara kreditur akan merugi jika restrukturisasi tidak dilakukan, karena mereka tidak dapat menagih utang sesuai tingkat jatuh tempo yang sudah disepakati sebelumnya.
Yusuf menambahkan persoalan BUMN karya merupakan isu strategis yang perlu dicari solusinya secara bersama, karena ke depan pembangunan infrastruktur masih akan membutuhkan pembiayaan yang sangat besar.
“Dan kegagalan dalam membayar utang jatuh tempo oleh BUMN karya saya pikir bisa menjadi tantangan lain dalam upaya mengejar atau mencari sumber pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur,” pungkasnya. (Ant/P-3)
Terkini Lainnya
Apa yang Dimaksud Restrukturisasi KPR? Begini Penjelasannya
Microsoft Rumahkan 1.000 Karyawan
Optimalisasi Restrukturisasi, Garuda Bukukan Pendapatan US$711,98 Juta
UMKM Butuh Stimulus Khusus
Stimulus Restrukturisasi Kredit Berakhir, UMKM Dipastikan tidak Terbebani
Restrukturisasi Kredit Resmi Berakhir
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap