Pejabat The Fed Perkirakan Suku Bunga Perlu Naik Lagi
![Pejabat The Fed Perkirakan Suku Bunga Perlu Naik Lagi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/46556037aba3d86422bb2edc5437a74e.jpg)
SEORANG pejabat senior bank sentral Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (7/11) bahwa ia memperkirakan penaikan suku bunga lagi akan diperlukan untuk menurunkan inflasi lebih lanjut. Padahal para pejabat mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir mereka.
Keputusan Federal Reserve pada Rabu lalu untuk mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun telah memicu harapan bahwa para pembuat kebijakan mungkin akan menaikkan suku bunganya. Namun Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan dalam sambutannya di Ohio, "Saya terus memperkirakan bahwa kita perlu menaikkan suku bunga dana federal lebih lanjut untuk menurunkan inflasi ke target dua persen pada waktu yang tepat."
Hal ini terjadi di tengah, "Tingkat ketidakpastian yang luar biasa tinggi mengenai perekonomian," dengan revisi data dan risiko geopolitik, kata Bowman, yang juga duduk di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk mengatur tingkat suku bunga.
Baca juga: Dewan IMF Setujui Langkah Meningkatkan Sumber Pinjaman
Meskipun Amerika Serikat mengalami penurunan inflasi dari puncaknya pada tahun lalu, Bowman mencatat bahwa angka inflasi terkini tidak merata. "Saya melihat risiko berkelanjutan bahwa inflasi jasa inti tetap bertahan," tambahnya. Ia mengacu pada ukuran inflasi yang tidak mencakup komponen-komponen mudah berubah seperti pangan dan energi.
Dia juga menggarisbawahi bahwa meskipun data seperti perolehan lapangan kerja kadang-kadang direvisi lebih rendah, rata-rata pendapatan per jam telah direvisi naik. Semua ini, katanya, mempersulit tugas memprediksi perekonomian akan berubah.
Baca juga: Impor Amerika Serikat Naik Lebih Besar daripada Ekspor pada September
Saat mengumumkan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada Rabu lalu, Ketua Fed Jerome Powell menambahkan bahwa proses penurunan inflasi secara berkelanjutan hingga dua persen masih memerlukan perjalanan panjang. Dia menambahkan bahwa The Fed tidak memikirkan penurunan suku bunga untuk saat ini.
Meskipun kondisi keuangan semakin ketat, sebagian disebabkan imbal hasil obligasi jangka panjang, Bowman pada Selasa memperingatkan bahwa hal ini dapat berubah-ubah seiring dengan perubahan kondisi.
"Saya tetap bersedia mendukung penaikan suku bunga dana federal pada pertemuan mendatang," katanya. Ini dilakukan jika data yang masuk menunjukkan bahwa kemajuan dalam inflasi terhenti atau tidak mencukupi. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Ada optimisme Pasar Global terhadap Penurunan Suku Bunga The Fed
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Akhir 2024, IHSG Diprediksi Tembus 7.585
Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
BI: Ada Peluang Penurunan Suku Bunga Acuan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap