Gairahkan Pasar Keuangan, Anak Jerman akan Diberi Uang untuk Investasi
![Gairahkan Pasar Keuangan, Anak Jerman akan Diberi Uang untuk Investasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/fe8c95404739afba1cabf358b9fec8f5.jpg)
PAKAR ekonomi terkemuka Jerman punya ide membantu meningkatkan pasar keuangan di negara yang biasanya menghindari risiko. Caranya, negara memberikan sejumlah kecil uang kepada anak-anak untuk melakukan investasi pertama mereka.
Dewan Pakar Ekonomi, badan akademis independen dan berpengaruh, mengatakan terdapat kekurangan modal ventura di Jerman. Padahal modal ventura sangat diperlukan untuk pertumbuhan jangka panjang dan memperkuat investasi baru.
Mereka menyarankan untuk mengintegrasikan pendidikan keuangan dengan lebih baik ke dalam sistem sekolah di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa itu dan memperkenalkan skema untuk membantu generasi muda mengambil langkah pertama mereka ke pasar. Hal ini berarti pemerintah memberikan setiap anak, mulai dari usia enam tahun hingga mereka berusia 18 tahun, sebesar 10 euro (US$11) per bulan dalam bentuk bagian dana. Ini disampaikan para ahli itu dalam laporan tahunan mereka.
Baca juga: Minyak Merosot di Bawah US$80 Perdana sejak Juli
Hal ini akan merugikan negara sekitar 1,2 miliar euro per tahun. Menurut lima ahli di dewan tersebut, Ide tersebut didasarkan pada model yang telah diterapkan di Israel sejak 2017.
"Meskipun investasi modal ventura telah meningkat, masih ada kebutuhan untuk mengejar ketertinggalan dalam hal pembiayaan pertumbuhan perusahaan-perusahaan muda," kata mereka. Meskipun tertinggal dibandingkan beberapa negara lain, budaya investasi pasar saham telah berkembang pesat di Jerman dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di kalangan generasi muda.
Baca juga: Penerbit Surat Kabar Inggris akan PHK 450 Pekerja
Rekomendasi para ahli ini muncul ketika perekonomian Jerman sedang berjuang dengan inflasi yang masih tinggi, sektor industri penting yang lesu, dan lemahnya mitra dagang utama. Meskipun guncangan akibat invasi Rusia ke Ukraina dan lonjakan harga energi menjadi penyebab banyak masalah yang terjadi pada tahun lalu, para analis juga menunjukkan adanya masalah struktural yang lebih luas yang dapat menghambat Jerman, seperti populasi yang menua dan kurangnya tenaga terampil. pekerja.
Sejalan dengan prediksi terbaru lain, dewan ahli memperkirakan perekonomian akan menyusut 0,4% pada 2023. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Preview Spanyol vs Jerman: Adu Kuat Lini Tengah
Lufthansa Menangguhkan Penerbangan Malam ke dan dari Libanon
Nagelsmann Sebut Kemenangan Jerman atas Denmark Penuh Drama
EURO 2024: Pelatih Denmark Kasper Hjulmand Kritik "Aturan Handball Konyol"
Jamal Musiala Samai Pencetak Gol Terbanyak EURO 2024
Jerman vs Denmark, Jerman Melaju ke Perempat Final EURO 2024 dengan Kemenangan 2-0 atas Denmark
BI Catat Aliran Modal Asing di Pasar Keuangan Domestik
Pelemahan Rupiah Rugikan Dunia Usaha
UUS Maybank Indonesia Raih Penghargaan Global, Euromoney Islamic Finance Award
Pemegang Saham Saratoga (SRTG) Setujui Pembagian Dividen Rp298,43 Miliar
Sebagian Besar Pasar Keuangan di Asia Menguat
Ketegangan di Timur Tengah Membebani Pasar Keuangan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap