visitaaponce.com

Teaching Factory Polbangtan Kementan Sukses Bantu Kelahiran Sapi Ongol

Teaching Factory Polbangtan Kementan Sukses Bantu Kelahiran Sapi Ongol
Jurusan Peternakan dari Polbangtan Bogor sukses bantu kelahhiran sapi ongol.(Ist)

PROGRAM pemuliaan dan perawatan pada Teaching Farm (TeFa) Jurusan Peternakan dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Polbangtan Bogor Kampus Cinagara berjalan dengan sukses. Hal itu ditandai dengan kelahiran sapi ongol melalui proses kelahiran normal pada Selasa (21/11).

Pedet atau anak sapi yang lahir memiliki bobot mencengangkan, 40 kg, yang menunjukkan kesehatan dan perkembangan yang optimal selama masa gestasi. 

Selain itu, anak sapi yang baru lahir tersebut berjenis kelamin jantan, memberikan harapan untuk kontribusi yang berarti bagi pengembangan stok sapi potong di masa-masa mendatang.

Baca juga: Perluas Ekspor, Kementan Perkuat Kerja Sama Bidang Peternakan dengan Timor Leste

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang pentingnya pertanian sebagai sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia.

“Untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat sekaligus menjaga stabilitas nasional, pertanian sangat penting. Seiring perkembangan zaman, semua pihak diminta aktif mengembangkan pertanian berbasis teknologi atau smart farming," kata Dedi Nursyamsi.

Plh Direktur Polbangtan Bogor, Rudi Hartono mengatakan keberhasilan kelahiran tersebut tak hanya mencerminkan komitmen Polbangtan Bogor terhadap kesejahteraan hewan, juga memberikan peluang bagi mahasiswa dan peternak lokal memahami dan mengaplikasikan praktik terbaik dalam budidaya sapi potong.

Pertumbuhan Sapi Cepat

"Sapi ongol memiliki keuntungan signifikan dalam budi daya sapi potong antara lain  kecepatan pertumbuhannya, dikenal memiliki pertumbuhan yang cepat, memungkinkan produsen untuk memperoleh hasil lebih cepat," katanya.

Baca juga: Produk Olahan Karya Mahasiswa Polbangtan Dominasi MIA 2023

Rudi Hartono menambahkan, daging sapi ongol terkenal akan kualitasnya yang baik, rendah lemak dan tinggi protein, menjadikannya pilihan yang baik untuk industri daging.

"Ketahanan terhadap penyakit tergolong tinggi, sehingga memberikan keamanan tambahan dalam budidaya," katanya lagi.

Rudi Hartono menambahkan, Teaching Farm Jurusan Peternakan Polbangtan Bogor berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pendidikan berkualitas dalam bidang peternakan, termasuk pemuliaan dan budidaya sapi potong. 

"Kelahiran sapi ongole ini menjadi langkah positif dalam mewujudkan visi kami untuk mencetak para pemimpin peternakan masa depan," ungkapnya.

Teaching Farm jurusan peternakan telah meluncurkan inisiatif baru yang menggabungkan teknologi dan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan. Metode inovatif tersebut dirancang untuk membantu proses kelahiran sapi, menciptakan pengalaman belajar yang unik bagi mahasiswa.

"Teaching Farm menghadirkan pendekatan yang lebih humanis dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan hewan selama proses kelahiran," kata Rudi Hartono.

Hal ini tidak hanya meningkatkan perawatan terhadap ternak, katanya, juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung tentang manajemen kelahiran hewan.

"Proses ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam kegiatan peternakan, juga kontribusi positif terhadap pendidikan mahasiswa," kata Rudi Hartono.

Baca juga: 12 Peternak Muda Ikuti Pelatihan di Belanda

Hal itu diwujudkan dengan berpartisipasi langsung dalam pengawasan dan pemantauan proses kelahiran, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan praktis yang sangat berharga dalam bidang peternakan.

Efri Junaedi, Kepala Program Teaching Farm Polbangtan Bogor menyatakan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan hewan sebagai pendukung proses pembelajaran mahasiswa.

"Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan hewan dan pengalaman belajar yang mendalam bagi mahasiswa kami. Inisiatif ini adalah langkah konkret menuju peningkatan kualitas pendidikan dan kepedulian terhadap hewan di lingkungan peternakan," katanya.

Efri Junaedi berharap bahwa langkah ini akan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya dalam menggabungkan inovasi dan kepedulian terhadap hewan sebagai upaya meningkatkan pendidikan peternakan di seluruh dunia. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat